Program Kartu Prakerja Kurangi Pengangguran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Program Kartu Prakerja diklaim banyak mengurangi angka pengangguran. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Alhamdulillah juga terjadi penurunan jumlah pengangguran setelah mengikuti program Kartu Prakerja. Terjadi peningkatan cukup besar di kelompok wirausaha, naik 13 persen setelah menerima Program Kartu Prakerja,” katanya.

Naiknya jumlah wirausahawan sudah sesuai dengan sasaran yang dituju program Kartu Prakerja. Airlangga berharap dengan semakin banyaknya wirausahawan, apalagi jika usahanya berkembang, akan mampu menyerap banyak tenaga kerja.

“Dan jika ini terjadi secara masif di Indonesia, jutaan wirausahawan baru dapat menyerap jutaan pekerja, maka hal inilah yang akan mengangkat produktivitas dan perekonomian bangsa kita,” katanya.

Ia juga menyebut, peserta program Kartu Prakerja berpotensi menjadi Pahlawan Kebangkitan Nasional.

Alasannya, menurut Airlangga, di tengah kondisi sulit seperti pandemi Covid-19 saat ini, Indonesia membutuhkan ujung tombak orang-orang yang mau berubah, bangkit, dan mau memberikan manfaat kepada orang lain.

Saat ini kata dia, pemerintah butuh orang-orang yang mau berubah, bangkit dan mau meningkatkan skill dengan mengikuti pelatihan, mau menerima tantangan, serta mau memberikan manfaat kepada orang lain.

“Saya yakin, semua yang mengikuti Kartu Prakerja, memiliki semangat itu dalam dirinya,” ujarnya.

Ia mengatakan kunci kesuksesan program bukan hanya pada penyelenggaraan dan pemerintah. Tapi, kata Airlangga, kunci kesuksesan program ini ada pada penerima Kartu Prakerja.

“Program ini secara esensi tidak bisa dinilai dari jumlah penerima, atau berapa bantuan yang sudah digelontorkan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini