Program RJIT Kementan untuk Bantu Desa yang Kekurangan Air

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) di daerah irigasi Rawa Sepat, Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, RJIT di Desa Cibodas dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah.

Kondisi tersebut membuat distribusi air ke lahan persawahan kurang lancar akibat sering kehilangan air yang disebabkan kebocoran dan banyak mengalami sedimentasi.

“Kami perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kami buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” ujarnya, Sabtu 8 Mei 2021.

Kegiatan RJIT adalah bagian dari water management, yakni untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi.

“Selain itu, juga untuk memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitasnya,” katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebelumnya juga mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kami memastikan hal itu. Kami pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dilema Upah Murah di DIY: Buruh Kulon Progo Pilih Jalan Tengah Terima UMK 2026 demi Kelangsungan Hidup

Mata Indonesia, Yogyakarta - Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) oleh Gubernur DIY kembali menjadi sorotan, terutama bagi pekerja dan buruh di wilayah Kulon Progo.
- Advertisement -

Baca berita yang ini