5 Amalan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang lebih istimewa daripada hari-hari sebelumnya. Banyak umat Islam yang mencari keutamaan Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Di saat ini, Rasulullah memperbanyak ibadahnya.

Di dalam hadis riwayat Aisyah berkata: “Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah” (H.R. al-Bukhari).

Dalam 10 hari terakhir Ramadan pula, umat Islam dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar, yaitu malam ketika Al-Quran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah. Makna dalam 10 hari terakhir ini Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang mulia, dimana para malaikat turun ke bumi untuk membawa ketenangan dan kedamaian. Walaupun tidak diketahui kapan datangnya, umat Islam diminta untuk memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan terutama di malam ganjil.

Berikut amalan untuk mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadan:

1. Memperbanyak baca Al-Quran

Amalan di 10 terakhir bulan Ramadan yang bisa dilakukan adalah membaca Al-Quran. Apalagi, pada bulan ini diperingati sebagai Nuzulul Quran. Peringatan seperti ini sangat disambut oleh umat Muslim untuk melakukan tadarus bersama, kajian Al-Quran, khataman bin-nadhar (khataman Al-Quran tanpa menggunakan mushaf yang biasa dilakukan oleh para huffadz).

Pada 10 hari terakhir Ramadan, intensitas dalam membaca Al-Quran dapat terus ditingkatkan. Dalam Al-Adzkaar An-Nawawiyah, Imam Nawawi dapat membaca Al-Quran utamanya dapat dilakukan pada sepertiga akhir malam, setelah Magrib, atau sesudah Subuh.

2. Memperbanyak sedekah

Ketika Ramadan tiba, Nabi Muhammad digambarkan “lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.” Ada banyak jalan untuk bersedekah, termasuk dengan mencukupi kebutuhan keluarga atau berbuat baik kepada tetangga dan kerabat.

Oleh karena itu, tidak heran jika di hari-hari ini setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan buka puasa, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan lainnya.

3. Mengerjakan salat malam atau Tahajud
Menghidupkan malam-malam bulan Ramadan dapat dilakukan dengan mengerjakan qiyamul lail (salat malam) berupa salat tahajud seperti hadis riwayat Aisyah: “Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang Subuh.”

Anda dapat mengerjakan salat Tarawih seusai salat Isya, kemudian menunda salat Witir untuk dikerjakan setelah tahajud, mengingat salat Witir adalah salat penutup. Dimungkinkan pula, salat Witir dikerjakan setelah Tarawih, tetapi kemudian tidak mengerjakan Witir setelah Tahajud karena Nabi bersabda: “Tidak ada dua witir dalam satu malam”.

4. Itikaf

Itikaf adalah salah satu aktivitas penting yang dilakukan selama 10 hari terakhir Ramadan. Selama pandemi, kita bisa melakukan itikaf di rumah dengan khusyuk. Orang-orang yang beritikaf akan mendapatkan kemuliaan yang menjadikan hidupnya lebih bermakna di mata Allah SWT.

Kita bisa beritikaf dengan merenungi makna Al-Quran, membaca kalimat zikir dan memperbanyak salat sunah. Malam-malam terakhir ini harus digunakan untuk melakukan amal kebaikan dan ibadah sebanyak-banyaknya.

5. Bersyukur diberi kesempatan melalui Ramadan tahun ini

Dalam melewati 10 hari terakhir bulan Ramadan, kita harus bersyukur bertemu dengan bulan suci yang ditunggu semua umat muslim. Saatnya menafakuri diri terhadap berbagai nikmat dan karunia yang diperoleh. Persiapkan mental untuk lebih baik lagi sebelum Ramadan berakhir.

Bekal spiritual yang ditempa selama sebulan penuh harus tetap digunakan meskipun Ramadan telah berakhir. Saatnya menyucikan hati dan kembali meraih kemenangan. Perbanyak ibadah dan melakukan amal kebaikan agar Ramadan tahun ini menjadikanmu muslim yang taat.

Reporter: Mala Komala

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tuntutan Kenaikan UMK 7-8 Persen Ditolak, Serikat Pekerja Kulon Progo Kecewa

Mata Indonesia, Kulon Progo - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, resmi mengumumkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2025 pada Rabu, 18 Desember 2024. Penetapan ini mengacu pada Keputusan Gubernur DIY Nomor 483/KEP/2024 dan Nomor 484/KEP/2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini