MATA INDONESIA, NEW DELHI – India kembali mencetak rekor global dari jumlah infeksi COVID-19 terbanyak hanya dalam sehari, yakni 349,691. Di saat bersamaan, Perdana Menteri Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan senantiasa berhati-hati, menyusul badai infeksi virus corona tengah menguncang India.
Rumah sakit di kota Delhi dan seluruh negeri pun terpaksa harus menolak pasien infeksi virus corona, lantaran kehabisan cadangan oksigen dan tidak ada lagi tempat tidur tersisa.
“Kami yakin, semangat kami naik setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, tetapi badai ini telah mengguncang bangsa,” kata Perdana Menteri, Narendra Modi dalam pidato radio, melansir Reuters, Minggu, 25 April 2021.
Pemerintah Modi menghadapi kritik karena lengah, membiarkan pertemuan agama dan politik besar terjadi ketika kasus-kasus India merosot hingga di bawah 10 ribu per hari, serta pemerintah yang tidak berencana membangun sistem perawatan kesehatan.
Rumah sakit dan dokter telah mengeluarkan pemberitahuan mendesak bahwa mereka tidak dapat mengatasi serbuan pasien infeksi virus corona. Seorang dokter mengatakan bahwa, rumah sakit hanya memiliki cadangan oksigen selama dua jam dengan pasien yang tak terhitung jumlahnya.
Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal memperpanjang lockdown selama sepekan ke depan demi membendung penularan virus corona yang menewaskan satu orang setiap empat menit.
“Lockdown adalah senjata terakhir yang harus kami ambil untuk menangani virus corona, tetapi dengan kasus yang meningkat begitu cepat, kami harus menggunakan senjata ini,” kata Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal.
Penghitungan total infeksi di India mencapai 16,96 juta dan kematian 192.311 setelah 2.767 lainnya meninggal dalam semalam, berdasarkan data kementerian kesehatan India.
Dekan Brown University School of Public Health, Ashish Jha, memperingatkan dalam op-ed yang diterbitkan di Washington Post bahwa India –negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu berada di ambang bencana kemanusiaan.