MINEWS, JAKARTA-Empat anggota separatis kriminal kelompok bersenjata (KKSB) di Papua, akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Telangga Gire menyerahkan diri bersama-sama dengan tiga orang rekannya yakni Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27). Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi cal. 7,62.
Kembalinya Telangga dan tiga rekannya karena sudah muak dengan omong kosong atasannya Goliat Tabuni. Dia mengaku kerap dibuai kemerdekaan Papua dan jabatan semu.
“Dibilang tidak lama lagi Papua akan merdeka dan dijanjikan jabatan tinggi. Ternyata semuanya itu tipu-tipu saja,” kata Telangga lewat penuturan Kapendam XVII/Cen Kolonel Inf Muhammad Aidi melalui siaran pers, Sabtu 8 Juni 2019.
Telangga menyatakan kembali ke NKRI bersama empat rekannya pengikut Goliat. Dia mengatakan, bertahun-tahun hidup menderita di hutan. Tak cukup logistik dan prasarana. Mereka harus terus kepanasan, kedinginan, kehujanan, dan kelaparan.
Asupan gizi harian hanyalah petatas dan keladi yang diambil dari kebun warga. Padahal di sisi lain, dia melihat pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota wilayah Papua semakin maju dan warga hidup berangsur sejahtera.
“Kami juga memikirkan anak-anak kami, mereka harus sekolah agar nanti hidupnya lebih baik tidak seperti saya,” kata Telangga menyesal.
Karenanya, Telangga kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Bersama beberapa temannya yang juga pengikut Goliat, mereka berjanji untuk bekerja baik agar mengurus anak-anak menjadi orang yang berhasil.
“Saya anak ada 13 orang dari empat orang istri dan semuanya masih kecil-kecil,” katanya.
Telangga mengimbau kepada seluruh rekan yang masih di hutan, agar kembali ke pangkuan NKRI dan bisa hidup normal sebagai masyarakat warga Negara Indonesia. Menurut dia, apa yang diperjuangkan selama ini hanya mimpi-mimpi kosong dan menyusahkan keturunan.
“Mereka harus kita siapkan agar mereka bisa hidup lebih baik di masa yang akan datang,” katanya.
Diketahui, Telangga pada Sabtu 8 Juni 2019 menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo, didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya.
Telangga Gire menyerahkan diri bersama-sama dengan tiga orang rekannya. Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi cal. 7,62. Menurut Telangga, senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerangan Polsek Karubaga Kabupaten Tolikara tahun 2013.
Pada Kamis 6 Juni 2019 Pkl 17.00 WIT, empat orang anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May melaksanakan pertemuan dengan Telangga di Distrik Tingginambut, mereka menyatakan tekad untuk menyerahkan diri kembali kepangkuan NKRI.
Mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia Puncak Jaya. Pada sekitar pukul 23.00 WIT Letkol Agus berkoordinasi dengan Bupati Puncak Jaya Bapak Yuni Wonda S. Sos, SIP, MM tentang keinginan anggota KKSB kembali ke Pangkuan NKRI.