Ratu Elizabeth II Takkan Rayakan Hari Ulang Tahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Di tengah rasa duka mendalam usai ditinggal Pangeran Philip, tahun ini Ratu Elizabeth II takkan merayakan hari ulang tahunnya.

Akan ada beberapa perubahan pada perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth tahun ini setelah kematian Pangeran Philip.

Beliau akan genap berusia 95 tahun pada Rabu 21 April 2021. Tidak ada perayaan besar-besar seperti tahun-tahun sebelum meninggalnya Pangeran Philip atau sebelum pandemi Covid-19.

Pangeran Philip meninggal pada 9 April dan dimakamkan di Gereja St. George’s pada Sabtu 17 April. Karena ini akan menjadi ulang tahun pertama Ratu Elizabeth setelah kematiannya, maka beliau tidak akan berpartisipasi dalam tradisi tertentu di tengah suasana duka.

Ratu dan anggota keluarga kerajaan lainnya sering memperingati hari ulang tahun mereka dengan berbagi foto baru kepada publik. Namun, tahun ini agenda tersebut ditiadakan.

Perayaan publik untuk ulang tahun Ratu juga akan berbeda tahun ini di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

Acara tahunan Trooping the Color, yang diadakan pada bulan Juni untuk memperingati ulang tahun Ratu Elizabeth dan sering menampilkan keluarga kerajaan di balkon istana Buckingham, dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut.

Namun, ada kemungkinan perayaan kecil-kecilan ulang tahun Ratu Elizabeth tetap digelar di kastil Windsor. Hanya saja, kegiatan ini masih sebatas rencana.

Kabarnya Pangeran Harry akan memperpanjang memperpanjang masa tinggalnya di Inggris agar bisa merayakan hari ulang tahun neneknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini