Boom! 30 Ribu Petasan Meledak di Cilacap Jawa Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Warga Cilacap, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah digemparkan dengan suara ledakan keras di jalan. Setelah dicek ternyata 30 ribu petasan yang dibawa seorang wanita bernama Supriyantini meledak. Ribuan petasan tersebut dibawa menggunakan sepeda motor.

Warga yang melihat kejadian tersebut panik, dan berupaya menyelamatkan Supriyantini, serta mencoba mematikan ledakan.

Petasan berada di dalam keranjang bercampur dengan sayuran yang dibeli korban di Pasar Ajibarang. Diduga petasan yang ditempatkan di dalam keranjang bersama sayuran itu meledak setelah terkena panas knalpot.

Kejadian ini bermula saat Supriyatini ditemani kakaknya berangkat ke Pasar Ajibarang, untuk belanja sayuran. Sesampai di Pasar Ajibarang, Supriyatini membeli sayuran, lalu bertemu dengan orang yang jualan kembang api dan petasan di emperan toko.

Supriyatini lalu membeli petasan kepada penjual bernama Joni. Dia mendapatkan tiga karton petasan kecil, yang isinya sekitar 30 ribu buah petasan. Setelah itu petasan ditaruh dan dibawa dengan keranjang yang terbuat dari karung goni.

Saat pulang dengan mengendarai sepeda motor, tepatnya di perempatan Terminal Wangon, keranjang goni tempat petasan terbakar karena terkena panasnya knalpot, sehingga petasan yang ada di dalam karung goni tersebut terbakar dan meletus.

Dari keterangan Supriyatini, rencananya petasan itu dibelinya untuk dijual kembali di Cilacap. Polisi yang mengetahui kejadian ini, segera melakukan pencarian ke Pasar Ajibarang, dan berhasil menyita ribuan buah petasan dan mengamankan penjualnya yang diketahui bernama Joni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini