Badan Antariksa AS Terbangkan Drone di Mars

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, berhasil menerbangkan drone di Mars. Drone yang disebut Ingenuitu, mengudara selama kurang dari satu menit. NASA pun merayakan penerbangan pertama yang dikendalikan dan bertenaga oleh sebuah pesawat di dunia lain.

Konfirmasi datang melalui satelit di Mars yang mengirimkan data helikopter kembali ke Bumi. Badan antariksa AS menjanjikan penerbangan yang lebih penuh petualangan di masa mendatang.

“Kami sekarang dapat mengatakan bahwa manusia telah menerbangkan helikopter di planet lain,” kata MiMi Aung, manajer proyek Ingenuity di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, melansir BBC, Senin, 19 April 2021.

“Kami sudah lama membicarakan momen Wright Bersaudara di Mars, dan ini dia,” sambungnya.

Pernyataan Mimi mengacu pada Wilbur dan Orville Wright yang melakukan penerbangan pesawat bertenaga dan dikendalikan pertama di Bumi tahun 1903.

Di masa mendatang perjalanan lebih jauh akan kembali dilakukan. Demonstrasi ini sekaligus mengubah sudut pandang kita tentang menjelajahi dunia yang lebih jauh. Drone mungkin digunakan untuk mengintai penjelajah masa depan, dan bahkan astronot ketika menginjakkan kaki di Mars.

NASA telah menyetujui misi helikopter ke Titan, bulan besar Saturnus. Dragonfly, sebutan untuk misinya, akan tiba di Titan pada pertengahan tahun 2030-an.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini