Penentuan 1 Ramadan NU dan Muhammadiyah Diprediksi Sama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penentuan kapan jatuhnya 1 Ramadan 1442 Hijriah antara dua organisasi Islam terbesar se-Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diprediksi seragam atau sama tanggalnya.

“Insya Allah akan seragam, setidaknya dua ormas Islam besar NU dan Muhammadiyah itu akan seragam. Jadi awal Ramadan tanggal 13 April,” kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin dalam keterangan resmi, Selasa 30 Maret 2021.

Sebelumnya, Muhammadiyah sudah menetapkan, awal Ramadan 1442 Hijriah akan jatuh pada 13 April berdasarkan hasil hisab.

Sementara NU yang metodenya berbeda, yakni rukyat belum menentukan kapan awal Ramadan tahun ini.

Dalam menetapkan awal Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal dengan ketinggian bulan sekitar nol derajat. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan kriteria ketinggian bulan 2 derajat di atas ufuk.

Dengan kriteria tersebut, penetapan awal Ramadan antara kedua organisasi Islam tersebut akan berbeda jika posisi bulan berada antara 0 dan 2 derajat. Namun, menurut LAPAN, tahun ini posisi bulan pada 29 Syakban atau 12 April sudah di atas 2 derajat. Artinya, sudah memenuhi kriteria NU maupun Muhammadiyah.

Kementerian Agama belum menetapkan awal Ramadan. Pemerintah biasa menetapkan awal Ramadhan berdasarkan hasil hisab atau perhitungan dan rukyatul hilal, pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit pada saat matahari terbenam menjelang awal bulan Hijriah. Kementerian Agama berencana menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan pada 12 April 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini