MINEWS.ID, JAKARTA – Pernyataan kebablasan Gubernur Anies Baswedan soal ditiadakannya Operasi Yustisi pasca lebaran di Jakarta, mengundang komentar pedas netizen dan menganggap dia sedang meracau.
Komentar itu menanggapi pernyataan Anies yang menyamakan Operasi Yustisi dengan politik apartheid di Afrika Selatan.
“Ingat masa apartheid dulu. Rasanya dianggap normal, orang dibedakan berdasarkan warna kulit. Ada masa itu dianggap normal. Ada masa dulu memilah orang berdasarkan KTP itu dianggap normal. Itu ndak normal,” kata Anies di Kalideres, Jakarta, Senin 3 Juni 2019.
Pernyataan mengundang keheranan presenter olahraga Pangeran Siahaan. Menurutnya kedua hal tersebut tidak bisa disamakan. Selanjutnya dia memberi emoticon orang terbalik.
“Mau menghapus Operasi Yustisi ya silakan, Pak Gub. Gue juga sepakat freedom of movement buat semua warga negara. Tapi menyamakan itu dengan apartheid Afsel itu gimana sih? 🙃” begitu komentar tertulis Pangeran.
Pemilik akun @sarbunceu dalam bahasa Sunda menilai Anies sedang meracau tidak jelas dengan perumpamaannya itu.
“Kata orang Sunda mah ‘noroweco ngacapruk teu puguh”.
Seperti halnya pemilik akun @sarbunceu, akun @mrgrtlea juga menilai Anies hanya berupaya merangkai kata agar menjadi cerita.
“Selain merangkai kata, dia pun jago merangkai cerita. 😎.”
Akun @orangaruh bahkan menilai meracaunya sang gubernur karena tidak memahami substansi dalam membandingkan kedua hal tersebut.
“orang ini tdk pernah membandingkan sesuatu apel to apel, tp apel to kesemek.. huuufh.. .”