Anak Jadi Korban Bullying Aktor Ji Soo, Orang Tua Malah Sempat Disuruh Pindah Rumah

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Aktor Ji Soo telah mengakui serta minta maaf karena melakukan tindak kekerasan serta pelecehan seksual saat masih duduk di bangku sekolah. Kasus bullying dirinya terus menjadi sorotan karena dinilai terlalu parah.

Baru-baru ini, sebuah program investigasi MBC menyelidiki tuduhan penindasan yang dibuat terhadap aktor Ji Soo. Program tersebut juga menampilkan keterangan-keterangan yang disampaikan para orang tua korban.

Menurut penyelidikan, perundungan di sekolah Ji Soo sangat parah. Bahkan, sekolah tidak dapat menangani situasi tersebut dengan baik dan cenderung seperti ‘acuh’ dengan korban.

Orang tua dari salah satu korban mengungkapkan bahwa bahkan wali kelas mereka justru menyarankan mereka untuk mengubah tempat tinggal mereka ke lingkungan yang berbeda karena Ji Soo. Hal ini karena ada kemungkinan anaknya dan Ji Soo akan ditempatkan di sekolah yang sama tahun depan.

“Guru menelepon saya di telepon. Mereka berkata, ‘Sebaiknya kalian semua pindah, karena Ji Soo mungkin satu sekolah/kelas yang sama dengan putramu,'” ungkap sang ibu, dikutip dari AllKpop pada Senin 22 Maret 2021.

Di sisi lain, keluarga korban lainnya menuding sekolah tersebut lalai saat itu. Orang tua tersebut mengatakan, “Di sekolah, Ji Soo adalah ‘raja’ dari ruang kelas. Saat aku pergi ke sekolah, aku diberitahu oleh kepala sekolah sendiri: ‘Wow, orang-orang ini punya waktu untuk urusan ini?’ saat dia meninggalkan ruangan.”

Para orang tua lainnya juga menyayangkan sulitnya menemukan guru dan kepala sekolah ini. Kebanyakan dari mereka telah pensiun setelah 13 tahun.

Sebelumnya, Ji Soo telah menanggapi langsung terkait tuduhan kekerasan di sekolah. Ia menulis surat permintaan maaf yang ditulis tangan dan diunggah ke akun Instagramnya.

Berikut bunyi surat yang ditulis Ji Soo:

Saya dengan tulus meminta maaf kepada orang-orang yang menderita karena saya. Tidak ada alasan untuk kesalahan masa lalu saya. Itu adalah hal-hal yang tidak bisa dimaafkan.

Ketika saya memulai karir akting saya, saya menerima banyak sekali minat dari publik dengan masa lalu saya yang diselimuti, dan saya pikir begitulah cara saya berakhir di sini hari ini.

Namun, selalu ada bagian dari diri saya yang merasa bersalah tentang masa lalu, dan penyesalan saya, yang datang terlambat bagi saya untuk membalikkan keadaan, selalu membuat saya sangat cemas. Saya selalu merasa dihancurkan oleh masa lalu saya yang kelam.

Saya ingin mengungkapkan penebusan mendalam saya kepada orang-orang yang pasti sudah lama menderita sambil menonton saya melakukan pekerjaan saya sebagai aktor, dan saya akan merenungkan dan menyesali masa lalu saya, yang tidak akan pernah bisa terhapus, selama sisa hidupku.

Saya tersiksa dan merasa bersalah atas fakta bahwa saya telah menimbulkan kerusakan yang luar biasa pada jaringan, produser, aktor, dan semua staf yang diam-diam bekerja keras di lokasi drama [“River Where the Moon Rises”].

Saya sangat berharap bahwa drama tidak melihat kerusakan lebih lanjut karena saya. Dengan berlutut, saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang telah disakiti oleh saya.

Apa pendapat Kamu tentang dugaan reaksi sekolah?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Dukung Penuh Aksi Nyata Pemerintah Tumpas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Pemerintah kembali menunjukkan ketegasan dan keseriusannya dalam memberantas praktikJudi Daring yang telah meresahkan masyarakat di berbagai lapisan. Melalui langkah nyatayang dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), publik kini menyaksikandampak konkret dari upaya penegakan hukum yang tegas dan terstruktur. Masyarakat pun memberikan dukungan penuh terhadap langkah ini, karena diyakini sebagai bentukperlindungan negara terhadap ancaman sosial yang kian meluas akibat Judi Daring. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam laporan kinerja pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79, memaparkan bahwa Polri telah mengungkap 1.297 kasus Judi Daring dan menangkap 1.492 tersangka. Jumlah ini mencerminkan intensitas serta cakupan praktikJudi Daring yang melibatkan jaringan terorganisir dengan skala nasional. Lebih dari itu, Polrijuga menyita barang bukti senilai Rp 922 miliar, serta menindaklanjuti perkara pencucianuang yang berkaitan langsung dengan praktik perjudian digital, dengan total aset senilai Rp 1,8 triliun yang berhasil diamankan. Langkah strategis Polri juga mencakup pembentukan Direktorat Reserse Siber...
- Advertisement -

Baca berita yang ini