MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin menyatakan dukungannya atas seruan Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk mengadakan KTT darurat ASEAN guna mengatasi konflik dalam negeri Myanmar.
Muhyiddin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penggunaan kekerasan mematikan secara terus-menerus terhadap warga sipil tak bersenjata tidak dapat diterima. Ia juga mendesak junta militer Myanmar untuk melakukan dialog demi menuju solusi damai.
“Hanya melalui diskusi yang terbuka, tulus, dan jujur kita dapat meningkatkan peran ASEAN untuk membantu Myanmar dalam mencari jalan keluar dari krisis saat ini dengan cepat,” kata Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, melansir The Straits Times.
“Kami di Malaysia dan komunitas ASEAN yang lebih besar, tidak mampu melihat negara persaudaraan kami Myanmar menjadi begitu tidak stabil di tangan beberapa orang terpilih, yang berusaha untuk mempromosikan kepentingan pribadi mereka sendiri,” ungkapnya.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak junta militer menggulingkan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Hal ini memicu pemberontakan massal di seluruh penjuru negeri yang mendesak junta militer menyerahkan kekuasaan dan membebaskan sang peraih Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi dan politikus lainnya.
Aparat keamanan tak tinggal diam. Demi membubarkan dan menghalau demonstran, berbagai cara dan upaya pun dilakukan, seperti mengerahkan kendaraan perang, meriam air, senapan karet bahkan tajam.
Junta militer bahkan menginstruksikan aparat keamanan untuk tak segan menggunakan kekerasan dan melepaskan tembakan kepada para demonstran. Setidaknya lebih dari 250 orang telah meninggal dunia sejak kudeta tersebut, menurut angka dari Asosiasi Bantuan untuk Politik atau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP).
Sementara Presiden Jokowi –demikian ia akrap disapa, pada Jumat (19/3) menyerukan agar demokrasi dipulihkan dan kekerasan di Myanmar dihentikan. Selain itu, Presiden Jokowi mengajak pemimpin di kawasan Asia Tenggara untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi guna membahas situasi di Myanmar.
“Saya akan segera memanggil Sultan Brunei Darussalam sebagai Kepala Asean untuk, secepatnya, mengadakan pertemuan tingkat tinggi Asean untuk membahas krisis di Myanmar,” kata Presiden Jokowi dalam pidato virtual.