Waspada, Serangan Teroris hanya Puncak Gunung Es

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA- Aksi atau serangan teroris hanyalah sebagai puncak gunung es. Terdapat beberapa upaya lain yang dilakukan untuk mencapai tujuannya. Pengamat Terorisme Ali Wibisono menegaskan bahwa serangan teror hanya 1 persen saja dari keseluruhan aktivitas teroris.

“Keseluruhan aktivitas terorisme itu sebenarnya serangan itu hanya puncak gunung es 1 persen dari aktivitas terorisme,” kata Ali dalam diskusi virtual bertema ‘Covid-19, Demokrasi, dan Ekstremisme Berkekerasan di Indonesia’ di kanal Youtube The Habibie Center, Jumat 19 Maret 2021.

Ia menilai ada beberapa aktivitas lainnya yang tergolong berbahaya karena dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama. Mulai dari propaganda hingga perekrutan menjadi kegiatan lainnya yang dilakukan selain melakukan serangan.

“Dibawahnya ada propaganda, ada fund-raising, pembinaan organisasi, ada perekrutan, ada hal lain untuk menjaga gerakan itu tetap berlangsung,” kata Ali.

Salah satu bentuk aktivitas terorisme yang sangat membahayakan adalah propaganda. Upaya ini bahkan sudah menyasar kepada anak sejak usia dini. Seperti temuan 155 buku berisi propaganda kelompok ISIS yang diduga menargetkan anak-anak.

Polda Sumut menemukan buku yang di bagian atas dan bawahnya terdapat simbol indoktrinasi kepada anak-anak. Bentuknya yaitu bagaimana melakukan peperangan dengan paham ISIS.

Sementara itu, pengamat terorisme Noor Huda Ismail juga mengemukakan bahwa propaganda ISIS yang menyasar anak-anak bukanlah hal baru. Strategi ini sudah digariskan tokoh ISIS bernama Abu Bakar an Najdi.

“Pesan An Najdi adalah ISIS harus menakuti-nakuti musuh luar biasa, salah satunya dengan menggunakan perempuan dan anak-anak. Isi pesannya kira-kira ‘Perempuan dan anak-anak saja mau bertempur untuk ISIS,” kata Noor Huda.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini