Relawan Jokowi: Presiden Konsisten Tetap 2 Periode

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tudingan bahwa Presiden Joko Widodo akan memperpanjang jabatan menjadi 3 periode dibantah Relawan Jokowi.

Koordinator Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Aidil Fitri di Jakarta, Kamis 18 Maret 2021 mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih tegak lurus pada Pancasila dan Konstitusi Negara UUD 1945. Karena itu, tidak ada niat sedikit pun dalam dirinya untuk memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode, seperti yang diwacanakan beberapa pihak.

Dia mengatakan, wacana presiden tiga periode tersebut jelas sekali diembuskan kelompok dalam masyarakat yang ingin mengganggu dan mendelegitimasi kerja Presiden Jokowi.

Kelompok tersebut berasal dari barisan yang kalah dalam pemilihan presiden sebelumnya. Karena itu, kata dia, mereka terus mengganggu pemerintahan, dengan salah satunya mengembuskan isu tersebut. ”Wacana presiden tiga periode tersebut diembuskan kelopok yang hendak mengganggu dan mendelegitimasi pemerintahan Presiden Jokowi,” ujar Ketua Umum Foreder Jokowi ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Kornas (Komite Rakyat Nasional) Jokowi, Abdul Havid Permana. Ia mengatakan wacana presiden tiga periode dibangun untuk memunculkan opini bahwa presiden haus akan kekuasaan. Karena itu, katanya, walaupun presiden telah membantah ingin menambah masa jabatan menjadi tiga periode, namun isu tersebut masih terus saja bergulir. “Bisa jadi, karena dalam rumus berpolitik yang namanya oposisi akan menghalalkan berbagai cara untuk menghancurkan lawan politik,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini