Ekspor Komoditas Sumsel Terus Alami Peningkatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, pemanfaatan pelabuhan selain pelabuhan Boom Baru mencapai angka 16,32 persen per Februari 2021, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya di angka 14,93 persen dari total ekspor.

Kenaikan ekspor komoditas asal Sumatera Selatan ini dikarenakan menggunakan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru Palembang. Meski demikian, pemanfaatan Pelabuhan Bpoom dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II masih mendominasi, yakni 79,56 persen (Februari 2021) dan 76,94 persen (Februari 2020).

“Tren terus meningkat, diharapkan Sumsel segera merealisasikan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat,” ucap Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Rabu, 17 Maret 2021.

Sebagian komoditas Sumsel, kata Endang, diekspor melalui beberapa pintu perdagangan, yakni Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Panjang – Lampung, Pelabuhan Tanjung Priok – Jakarta, serta Bandara Soekarno-Hatta.

Ekspor komoditas asal Bumi Sriwijaya berpeluang mengalami peningkatan jika pelabuhan samudera tersebut sudah tersedia. Sehingga ekspor dapat langsung dilakukan ke negara tujuan tanpa harus melalui pelabuhan lain.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menegaskan pemerintah provinsi akan bekerja keras demi terciptanya Pelabuhan Tanjung Carat dengan target ‘ground breaking’ pada akhir tahun ini.

“Lahan seluas 461 hektar sudah disiapkan dan statusnya juga sudah clear and clean,” ucap Herman Deru.

Pemerintah pusat siap mengucurkan dana senilai 300 miliar untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat. Pemerintah menargetkan Pelabuhan Tanjung Carat beroperasi tahun 2023.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini