MATA INDONESIA, JAKARTA – Varian baru Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid19 dengan kode B.1.1.7 yang sudah ada di Indonesia tidak boleh dianggap remeh karena bisa mengakibatkan kondisi kembali ke awal pandemi lagi jika sudah menular.
Pesan itu diungkapkan ahli biomolekuler Riza Putranto dalam pesan yang diterima Mata Indonesia News, Senin 8 Maret 2021.
Riza menyatakan hal yang membuat B.1.1.7 itu tidak boleh dianggap remeh adalah kecepatan penularannya mencapai 50 persen – 70 persen dibandingkan varian lama.
Jika varian lama hanya bisa menularkan ke tiga orang, varian baru ini mampu mengakibatkan 5 orang tertular dalam waktu lima hari.
“Virus lebih cepat saja kok bukan ganas lalu kita concern ya? Logikanya begini, semakin cepat virusnya menular, semakin banyak orang tertular, semakin tinggi peluang orang bergejala, tinggi pula pasien masuk rumah sakit dan tinggi pula potensi mortalitas,” ujar Riza.
Pada 6 Maret 2021, dunia mencatat 116.853.947 kasus Covid19 dari total 7.850.339.990 populasi. Artinya, baru 1,5 persen penduduk dunia yang terinfeksi penyakit tersebut.
Sejak Desember 2020 hingga 6 Maret 2021 kelompok inisiatif Global Inisiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) atau inisiatif pertukaran data influenza memperkirakan sejak 6 Maret 2021 sudah ada 19,23 persen B.1.1.7 itu.