Nasib Binatang Pembawa Masalah yang Dimusnahkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keberadaan binatang yang menggemaskan tentunya jadi daya tarik orang-orang untuk mengembangbiakkannya. Kehadirannya mengundang tawa karena aksi-aksinya yang lucu dan menggelitik.

Binatang-binatang yang dipelihara manusia, salah satunya juga membawa keberuntungan. Di bawah ini beberapa binatang yang dinilai membawa masalah bahkan sampai harus dimusnahkan.

Kucing dan Burung Elang, Sri Lanka

Tahun lalu, tepatnya Agustus 2020, seekor kucing berhasil masuk ke penjara Welikada, Sri Lanka dengan membawa dua kartu SIM, chip memori, dan 2 gram heroin. Sipir penjara yang mengetahui kedatangan kucing tersebut dibuat heran, pasalnya ada kantong plastik kecil yang diikatkan di leher kucing. Setelah diperiksa, kucing tersebut ialah kurir pembawa barang haram.

Paket yang dibawa kucing sudah diamankan polisi penjara, sedangkan nasib kucing harus dipenjara dengan tempat khusus. Namanya juga kucing, selalu punya akal agar bisa keluar dari penjara tersebut. Kucing itu berhasil keluar dan dinyatakan tersangka yang kabur. Tidak ada yang tahu keberadaannya sekarang.

Diketahui penggunaan burung yang sering dijadikan kurir banyak yang terungkap, bandar narkoba di Sri Lanka mengganti kucing sebagai kurir narkoba. Beberapa minggu sebelumnya, polisi menangkap seekor burung elang yang diduga membawa barang haram ke kota pinggiran Kolombo di Sri Lanka.

Kucing Kampung dan Anjing Kampung, Israel

Kucing dan Anjing kampung yang berada di Israel akan dideportasi oleh Menteri Pertanian Israel Uri Ariel, dikarenakan populasinya yang terlalu banyak di Wilayah Zionis. Kebijakan tersebut tentunya dikecam oleh warga dan sejumlah penyayang binatang. Menurut mereka kebijakan tersebut sangat keterlaluan.

Pengacara Kelompok Penyayang Binatang, Yoel Hasson, mengatakan kebijakan mengebiri kucing dan anjing kampung adalah perbuatan yang keterlaluan dan tidak bermoral. Bila Menteri Israel melanjutkan tindakan tersebut, hal ini akan ditempuh jalur hukum. Seperti yang dikatakan Ariel, sepertinya ia semacam berkhianat kepada hukum agamanya karena ingin mendeportasikan hewan tersebut.

Sebagai Informasi, hukum agama Yahudi melarang pengebirian hewan dan hukum Israel pada 1994 melarang penyiksaan, meracuni, dan pembuangan terhadap hewan.

Harimau, Indonesia

Pekan lalu, sejumlah warga dibuat khawatir karena desas-desus 2 harimau yang kabur dari Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat. Harimau-harimau tersebut bernama Eka dan Tora.

Kejadian bermula saat Agus, pawang harimau mengeluarkan harimau-harimaunya untuk bermain di taman di dalam kebun binatang. Agus harus membeli perlengkapan mandi di luar sehingga agus meminta bantuan pawang lainnya untuk menjaga harimau. Saat kembali, agus dibuat kaget karena kandang yang berisi Eka dan Tora terbuka serta melihat beberapa darah di jalan. Salah satu harimau tersebut menerkam pawang hingga tewas.

Harimau-harimau tersebut kabur dari kandangnya masuk ke dalam hutan di sekitar kebun binatang. Warga dibuat khawatir, pasalnya pemukiman warga tidak berada jauh dari kebun binatang yang dikelilingi hutan tersebut. Penemuan kedua harimau tersebut terjadi di 2 tempat. Eka yang lebih agresif ditangkap dengan menggunakan obat bius, namun tidak berhasil dan mau tidak mau dilumpuhkan dengan dibunuh. Sedangkan Tora yang tidak begitu agresif dapat dilumpuhkan dengan obat bius dan sudah kembali ke penangkaran.

Cerpelai, Denmark

Pemerintah Denmark melaporkan adanya penularan virus corona yang bermutasi pada tubuh Cerpelai. Cerpelai hidup di pinggiran sungai di Denmark. Diketahui pemerintah harus memusnahkan sebanyak 17 juta ekor hewan yang masih berkerabat dengan Musang tersebut pada awal November 2020. Pemusnahan Cerpelai disebut tidak memiliki dasar hukum. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen meminta maaf sambil menangis dan Menteri Pertanian mengundurkan diri karena tidak tahu hal tersebut.

Ayam, Inggris

Sekitar 20 juta unggas dimusnahkan di Inggris, 95 persen merupakan ayam. Ayam-ayam dimusnahkan dengan cara disembelih para rumah jagal. Rumah jagal menargetkan per pekan sebanyak 2 juta ayam dapat disembelih. Pemusnahan ini dilakukan Ingris karena ayam-ayam di peternakan terdampak virus covid-19.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fasyanes Kulon Progo Siap 24 Jam Antisipasi Lonjakan Pasien saat Nataru

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo tengah mengintensifkan layanan kesehatan guna mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini merupakan bagian dari upaya rutin dalam menghadapi hari besar keagamaan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini