Lama Tak Kelihatan, Panda Albino Langka Akhirnya Tertangkap Kamera

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Dianggap sebagai hewan yang sangat langka dan sulit ditemukan, akhirnya seekor panda albino bermata merah tertangkap kamera saat sedang melintasi hutan di Provinsi Sichuan, Cina.

Diperkirakan, panda tersebut masih berusia sekitar satu atau dua tahun, terlihat dari ukurannya yang belum terlalu besar. \

Peneliti dari Universitas Peking, Li Sheng setelah melihat hasil tangkapan kamera itu meminta agar pengelola Cagar Alam Nasional Wolong, tempat panda itu ditemukan, meneliti lebih jauh kehidupan hewan langka tersebut.

Mengutip Malay Mail, Senin 27 Mei 2019, diketahui ada sekitar 80 persen panda liar hidup di Sichuan dan sisanya ada di Provinsi Shaanxi, serta Gansu.

Ada sekitar 548 panda raksasa di penangkaran secara global pada November 2018. World Wildlife Fund melaporkan jumlah yang hidup di alam liar menjadi berkurang dari 2.000 ekor.

Cina terkenal dengan diplomasi pandanya. Negara Tirai Bambu ini mengirimkan panda ke negara lain sebagai simbol hubungan dekat.

Tahun lalu, Cina mengumumkan rencana membuat benteng panda raksasa tiga kali ukuran Taman Nasional Yellowstone untuk menghubungkan populasi liar yang ada dan mendorong perkembangbiakan panda.

Sebanyak 10 miliar Yuan telah dianggarkan untuk Taman Nasional Panda Raksasa yang dikelola pemerintah di barat daya pegunungan. Panda saat ini terdaftar sebagai spesies yang rentan. 

Artinya sementara kelangsungan hidup mereka masih terancam. Upaya konservasi telah membantu mengurangi bahaya kepunahan panda.

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini