Demi Mencapai Herd Immunity, Kawasan Rentan Wabah dan Padat jadi Prioritas Vaksinasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di daerah rentan wabah dan padat umum ditargetkan pada April 2021. Hal ini untuk memagari dan mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

“Kapan sih warga biasa akan mendapatkan vaksin? Itu sekitar bulan April, berikutnya kepada siapa, itu diprioritaskan untuk daerah rentan wabah dan daerah yang berpenduduk padat. Itu menjadi priorotas,” kata Moeldoko, Kamis 11 Februari 2021.

Ia juga menekankan pentingnya vaksinasi kepada masyarakat yang memiliki mobilitas dan interaksi yang tinggi. Hal ini untuk memagari dan mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

“Misalnya di kota ada mal, para karyawan di mal langsung (divaksinasi) karena dia banyak sekali berhubungan dengan masyarakat,” kata Moeldoko, Kamis 11 Februari 2021.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 di daerah padat penduduk dan penuh interaksi tinggi bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus.

“Jadi kalau penduduknya padat itu menjadi prioritas, berikutnya kalau itu (zona) merah itu menjadi prioritas daerah yang warnanya merah, apalagi (zona) hitam,” kata Moeldoko.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan vaksinasi Covid-19 untuk petugas pelayan publik akan dimulai pada pekan depan sebab mereka kerap berinteraksi dengan masyarakat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh di Istana Negara Jakarta.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini