Presiden Jokowi: Vaksinasi Covid19 Tidak Berdasarkan Individu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi tidak ingin melakukan vaksinasi Covid19 berdasarkan individu tetapi dengan pola klaster. Jadi pelaksanaannya mengacu pada klaster atau tempat mana yang berisiko tinggi menyebarkan Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19, seperti pasar.

“Kita ingin melakukan vaksinasi berdasarkan klaster untuk memagari sehingga tercapai herd immunity. Misalnya di mal, karyawannya langsung divaksin karena dia banyak berhubungan dengan masyarakat,” ujar Jokowi di Jakarta, Kamis 11 Februari 2021.

Namun, dia mengingatkan agar perencanaan secara detil harus segera dimulai, terutama memetakan daerah-daerah mana saja yang risiko penularan Covid19 tinggi.

Dia juga mengingatkan agar memrioritaskan warga lanjut usia (lansia) untuk menerima vaksin karena merupakan kalangan yang rentan terhadap infeksi virus tersebut.

Presiden menegaskan, sedang berusaha keras untuk memperoleh tambahan vaksin dari berbagai sumber.

Sebab, produsen vaksin tidak banyak tetapi diperebutkan oleh 215 negara. Sekarang yang baru menjalankan vaksinasi adalah 42 negara.

Namun, Indonesia sudah mendapat komitmen 426 juta dosis vaksin Covid19, karena sejak Agustus 2020 sudah melakukan pendekatan dengan produsen vaksin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini