MATA INDONESIA, JAKARTA – Di tengah perkembangan jurnalisme multimedia, keberadaan aggregator berita terus bertambah dengan munculnya berbagai platform yang memanfaatkan konten-konten dari berbagai media untuk diunggah sebagai informasi kepada khalayak umum.
Saat ini, jurnalisme multimedia di Indonesia memasuki tahap di mana kecepatan penyajian dan distribusi berita menjadi faktor utama bagi para pembaca. Sebab itu, banyak orang menganggap bahwa internet seharusnya menjadi media yang cepat ketimbang yang lebih detail dalam penyajian informasi.
Jurnalisme multimedia sendiri merujuk pada pemberian ruang interaktif bagi para pembaca untuk berperan aktif dalam mengonsumsi konten-konten berita, seperti membaca berita, memberikan komentar, menonton video, ataupun mendengarkan audio, yang terdapat di berbagai media daring.
Di Indonesia, tidak dapat dimungkiri masih banyak media daring yang konten-kontennya cenderung tidak lagi mengedukasi masyarakat dan hanya lebih mementingkan kepentingan iklan. Hal itu membuat keberadaan dari agregator berita seperti LINE Today dan Google News dianggap bisa menyajikan berita berkualitas yang telah terkurasi.
Secara umum, aggregator berita berfungsi untuk menekankan peran pembaca supaya lebih mudah dan cepat dalam mencari sebuah data berupa berita atau informasi. Pembaca dapat dengan mudah menikmati berita atau informasi yang diminati. Biasanya, pembaca yang mengakses layanan aggegator berita akan mendapat notifikasi pada akun terdaftar masing-masing.
Berdasarkan studi jurnal karya Choi dan Kim pada 2017, proses dari agregasi berita menggunakan kolaborasi algoritma dengan editor yang mengumpulkan informasi berbeda (bersumber dari berbagai situs berita) dan mengaturnya kembali untuk dipresentasikan kembali di satu situs (aggregator berita).
Salah satu pelopor aggregator berita di Indonesia berasal dari aplikasi LINE, yaitu LINE Today. LINE merupakan salah satu jejaring sosial yang pada tahun 2018 memiliki pengguna mencapai 90 juta di Indonesia dan didominasi oleh kaum muda sebanyak 41 persen. LINE Today menjadi salah satu fitur pada aplikasi tersebut yang dirilis tahun 2016 sebagai pengganti LINE News Digest.
LINE Today hadir sebagai aggregator berita pertama di media sosial berbasis aplikasi pesan instan. LINE Today mengumpulkan konten artikel maupun berita dari berbagai media yang terkurasi dengan beragam macam topik, mulai dari isu-isu aktual, teknologi, gaya hidup, dan dunia hiburan. Selain itu, LINE Today juga menyajikan beberapa konten menarik lainnya seperti video dan podcast.
Mengutip DailySocial, waktu yang dihabiskan oleh pengguna untuk membaca berita di LINE Today dalam sehari rata-rata selama 30 menit pada November 2019 lalu. Hal itu membuat LINE Today disebut memiliki daily user spent yang lebih lama dibandingkan para kompetitornya.
Bahkan, menurut salah satu survei yang dilakukan oleh DailySocial, LINE Today dijadikan sebagai sumber berita utama untuk mencari berita baru. Hal tersebut tak pelak membuat berbagai perusahaan media yang baru dirintis merasa dirugikan. Sebab, kebanyakan berita yang dipublikasikan melalui layanan aggregator berita sejenis LINE Today berasal dari berbagai media besar.
Selain LINE Today, ada juga Google News yang menjadi aggregator berita lainnya yang difavoritkan banyak orang. Melalui Google News, pengguna mendapat kemudahan untuk membaca berita utama di hari itu juga sehingga tidak perlu mencari suatu berita di mesin pencari karena sudah dikumpulkan secara otomatis.
Konten yang dikumpulkan oleh Google News cukup berbeda pada setiap penggunanya karena didasarkan pada riwayat pencarian, lokasi, dan faktor lainnya. Misalnya, jika pengguna terbiasa membaca berita tentang bisnis, maka Google News akan mengumpulkan berita seputar bisnis setiap harinya untuk pengguna tersebut.
Reporter: Safira Ginanisa