MATA INDONESIA, JAKARTA – Penanganan Pandemi Covid19 menjadi sulit karena banyaknya hoax dan disinformasi. Padahal, mengatasi pandemi seharusnya sangat sederhana menurut ahli bioteknologi Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, kini menjadi rumit.
“Secara text books, mengatasi wabah ini sederhana. Kita sudah mengalami berbagai macam pandemi paling tidak sudah 10 kali dalam sejarah manusia. Mengatasinya hanya satu yaitu membatasi mobilitas. Zaman dahulu tidak obat dan vaksin pandemi bisa berakhir. Tapi dengan banyaknya disinformasi dan hoax, penanganan pandemi yang seharusnya mudah dan simple, menjadi sulit,” ujar Bimo kepada Mata Indonesia News, Kamis 4 Januari 2021.
Dia menyontohkan wabah SARS dan MERS yang juga diakibatkan virus corona berhasil dihentikan dengan pendekatan kesehatan masyarakat.
Pada waktu itu orang belum termakan hoax karena tidak ada hoax yang disebar. Waktu itu WhatApps belum ada.
Ternyata pada Pandemi Covid19 pendekatan kesehatan masyarakat saja tidak cukup karena banyaknya disinformasi dan hoax.
Hal itu membuat kita harus memberi perhatian khusus pada upaya menangkal disinformasi tersebut.