Terungkap, ini pembicaraan Pilot Sriwijaya SJ182 Sebelum Jatuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Satu persatu mulai terungkap terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Pulau Seribu, pada 9 Januari 2021 lalu. Terbaru, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) mengungkapkan proses komunikasi pihak Air Traffic Controller dengan Pilot Sriwijaya Air.

Direktur Utama AirNav Indonesia Pramintohadi Sukarno mengatakan menurut info yang disampaikan sebelum kecelakaan terjadi, ATC berulang kali berusaha memanggil pesawat. Akan tetapi di saat kritis itu, sang pilot Kapten Afwan tak kunjung menjawab.

“ATC berusaha memanggil berulang kali, sampai 11 kali. Bahkan komunikasi juga dibantu oleh penerbangan lain, seperti Garuda, untuk mencoba komunikasi dengan SJ182, namun tak ada respon,” katanya, Kamis, 4 Februari 2021.

Pramintohadi kemudian turut menjabarkan bagaimana proses komunikasi antara AirNav dengan pilot Sriwijaya Air SJ182 berlangsung. Kata dia, awalnya semua berjalan mulus dan lancar.

Dia mendikte menit per menit saat pesawat terbang dari Bandara Soekarno Hatta mulai pukul 14.36 WIB. Kata dia, Sriwijaya SJ182 take off dari Runway 25 sekira pukul 14.36 WIB.

Kemudian setelah melewati ketinggian 1.700 kaki, pilot Kapten Afwan menghubungi ATC di frekuensi 179 megahertz.

“Dan diinstruksikan oleh controller, untuk naik ke ketinggian 29 ribu kaki mengikuti prosedur SID atau standar alur keberangkatan,” katanya.

Cerita Sriwijaya SJ182 kemudian berlanjut pada pukul 14.38 WIB, saat burung besi itu melewati ketinggian 7.900 kaki. Kata AirNav, Sriwijaya SJ182 mengontak ATC meminta izin mengubah arah ke 075 derajat karena alasan cuaca.

Di mana pesawat kemudian diinstruksikan untuk naik ke ketinggian 11 ribu kaki. “Dan ini memang dijawab oleh pilot, clear, kita minta pesawat itu naik ke ketinggian 11 ribu kaki karena pada ketinggian yang sama ada pesawat dalam posisi yang sama yang akan terbang juga ke Pontianak, yaitu Air Asia,” katanya.

Kemudian di 14.39 WIB, pada posisi 10.600 kaki, pesawat diinstruksikan oleh ATC naik ke ketinggian 13 ribu kaki.

Ketika itu, Pilot Kapten Afwan masih meresponsnya dengan baik. Itu adalah satu menit sebelum pesawat kehilangan kontak. Ditegaskan pula, tak ada laporan jika pesawat dalam kondisi tak stabil. Baik saat itu, maupun ketika komunikasi di awal penerbangan.

“Selama proses dari jam 14.36 WIB ke 14.39 WIB, tak ada laporan pesawat dalam kondisi tidak normal. Semua berlangsung normal,” katanya.

Akan tetapi, sepersekian detik kemudian, Sriwijaya SJ182 justru terpantau di layar ATC berbelok ke kiri, ke barat laut. Padahal seharusnya jika mengikuti SID, pesawat itu harusnya berbelok ke kanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pamong Kalurahan dan ASN Diduga Dukung Paslon di Pilkada Kulon Progo, Bawaslu Tindaklanjuti

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dugaan pelanggaran netralitas dalam Pilkada Kulon Progo tidak hanya melibatkan pamong kalurahan, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN).
- Advertisement -

Baca berita yang ini