Murah Banget! Segini Tarif KRL Solo-Yogya yang Mulai Beroperasi 10 Februari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kereta Rel Listrik (KRL) rute Solo-Yogyakarta akan segera dioperasikan secara resmi pada 10 Februari 2021 mendatang oleh PT KCI.

Tentu banyak yang penasaran, berapa sih tarif naik KRL rute Solo-Yogyakarta ini?

Ternyata murah banget. KRL Solo-Yogyakarta ini akan melayani 10 perjalanan pulang-pergi dengan tarif Rp 8 ribu saja.

Rencananya, awal Februari nanti, KRL ini akan diujicobakan selama 7 hari, dengan tarif sebesar Rp 1. Tarif ini hanya berlaku selama masa uji coba saja.

“Untuk uji coba KRL nanti kita akan mengoperasikan 3 trainset. Setelah resmi beroperasi 10 Februari nanti, kita akan melayani 10 perjalanan PP dengan tarif Rp 8.000,” ujar Direktur Operasional dan Pemasaran PT KCI, Wawan Ariyawan, Jumat 22 Januari 2021.

Wawan berkata, pihaknya akan berupaya membiasakan masyarakat tidak lagi menggunakan tiketing untuk pembayaran moda transportasi ini, melainkan memakai kartu dengan cara tap di mesin gate elektronik.

“Jadi nanti satu kartu hanya untuk satu orang, dan harus tap in untuk masuk juga kalau ingin keluar harus tap out,” kata Wawan.

PT KCI berencana menyiapkan buku panduan naik KRL, agar masyarakat tidak kebingungan. Buku tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat ketika hendak naik KRL. Beberapa peraturan dan larangan saat naik KRL juga dicantumkan.

Dikarenakan masih dalam masa Pandemi Covid-19, PT KCI juga menerapkan protokol kesehatan, Yakni dengan membuat tempat duduk berjarak di dalam kereta. Satu rangkaian transet hanya akan mengangkut sekitar 200 penumpang.

“Kita batasi maksimal 74 penumpang tiap gerbong. 74 itu kalau physical distancing, tapi kalau normal itu kurang lebih 200 penumpang,” ujarnya.

Sebagai informasi, panjang jaringan KRL Solo-Yogyakarta kurang lebih 60 kilometer. Sedangkan untuk total perjalanan rencananya akan sebanyak 20 perjalanan/hari dengan waktu tempuh masing-masing sekitar 68 menit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini