Kisah Pilu Bocah Perempuan Terjebak Reruntuhan Usai Gempa Majene

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada kisah memilukan dari gempa magnitudo 6,2 di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat 15 Januari 2021 pukul 1.28 WIB, yaitu terperangkapnya dua orang bocah di reruntuhan bangunan. Mereka bernama Angel dan Katerin.

Meski terperangkap Angel yang ditaksir berusia 10 tahunan itu masih bisa berkomunikasi dengan orang yang mau menolongnya.

Dalam video berdurasi 31 detik, tampak Angel yang terlihat kepalanya kepada orang yang akan menolongnya mengaku tidak sendirian. Dia bersama anak perempuan lainnya bernama Katerin.

“Apakah masih hidup,” kata si penolong menanyakan kondisi Katerin kepada Angel.

“Masih, tetapi sulit,” jawab Angel.

Komunikasi itu terdengar jelas pada video itu dan para penolong berupaya menenangkan Angel yang sangat terguncang.

Mereka berupaya memberi minum dan makanan agar Angel tetap bertahan hidup hingga bocah itu bisa dikeluarkan dari reruntuhan bangunan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini