Ada yang Mencoba Membunuh Pengkritik Utama Presiden Putin

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Kritikus Kremlin, Alexei Navalny akan terbang kembali ke Rusia pada 17 Januari dari Jerman, negara di mana ia menjalani perawatan akibat diracun.

Navalny yang merupakan salah satu pengkritik utama Presiden Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman untuk perawatan pada Agustus tahun lalu, setelah pingsan di pesawat. Pihak Jerman dan sejumlah negara Barat meyakini bila ini merupakan upaya untuk membunuhnya dengan agen saraf Novichok.

“Tidak pernah menjadi pertanyaan apakah akan kembali atau tidak. Hanya karena saya tidak pernah pergi. Saya berakhir di Jerman setelah tiba di ruang perawatan intensif, karena satu alasan: mereka mencoba membunuh saya,” tulis Navalny di akun Instagramnya, melansir Reuters, Rabu, 13 Januari 2021.

“Pegawai (Presiden Vladimir Putin) bertindak seperti biasa dengan mengarang kasus kriminal baru terhadap saya. Tetapi saya tidak tertarik dengan apa yang akan mereka lakukan. Rusia adalah negara saya, Moskow merupakan kota saya, dan saya merindukannya,” sambungnya.

Navalny juga memastikan bahwa kondisi kesehatannya kini jauh lebih baik. Pernyataan ini datang sehari setelah dokumen pengadilan menunjukkan pihak berwenang Rusia meminta pengadilan untuk memenjarakannya karena dianggap melanggar persyaratan hukuman yang ditangguhkan.

Layanan Penjara Federal Rusia (FSIN) bulan lalu memerintahkan Navalny untuk segera terbang ke Rusia dan melapor di kantor Moskow atau di penjara, bila datang tidak tepat waktu.

Rusia sendiri mengatakan, tidak melihat bukti Navalny diracun dan membantah tuduhan, yang berusaha menyakitinya. Sementara pihak Kremlin menyatakan bahwa Navalny bebas untuk kembali ke Rusia kapan pun, seperti warga negara Rusia lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini