Jaringan Narkoba Riau Diobok-obok, 4 Kg Sabu Diamankan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Polisi dan petugas kemananan Avsec Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau membekuk 8 orang pelaku kasus narkoba, saat barang haram tersebut rencananya akan dibawa ke Jakarta.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya menjelaskan, empat kilogram narkoba jenis sabu itu dibawa pelaku berinisial MM.

Kemudian, MM ketahuan dan diamankan pihak bandara. Lalu, polisi mengorek informasi dari pelaku, terkait jaringan bisnis narkoba tersebut.

Atas informasi itu, polisi memburu para pelaku lain dan berhasil mengamankan MW dan MQ di salah satu hotel di Jalan SM Amin Pekanbaru.

“Dari tangan keduanya kita kembali mendapatkan barang bukti seberat 1,82 kilogram yang diakuinya berasal dari kota Dumai,” kata Nandang, Rabu 13 Januari 2021.

Selanjutnya, dari informasi itu juga, polisi bergerak ke Kota Dumai, dan meringkus lima pelaku lainnya, yakni AF, MI, HE, W dan M yang ditangkap di sebuah wisma.

“Dari lima orang itu kita berhasil dapatkan barang bukti sebanyak 202,7 gram sabu. Dari keterangan, ternyata MM merupakan suruhan dari HE untuk membawa sabu tersebut ke Jakarta,” ujarnya.

Untuk pelaku HE, mendapatkan narkoba tersebut dari dua orang yakni TM dan AN yang berada di Selangor, Malaysia.

“Atas perintah keduanya, barang haram itu dijemput langsung oleh IW dan AF menggunakan speedboat yang disiapkan oleh TM dan AN,” ucap Nandang.

Delapan tersangka terdiri dari kurir dan juga pengedar. Polisi menduga mereka telah berulang kali melakukan penyelundupan narkoba.

“Kita masih dalami berapa upah dan apakah sudah lama melakukan bisnis haram ini. Sementara untuk speedboat dan sepeda motor telah kita amankan sebagai barang bukti,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini