Waduh, UIN Syarif Hidayatullah Temukan 5 Mutasi Virus SARS-Cov-2

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Laboratorium Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan 12 perguruan tinggi di Indonesia ditunjuk menjadi laboratorium melacak virus baru SARS-Cov-2 penyebab Covid19. Laboratorium itu mengaku berhasil menemukan 5 mutasi baru dari virus itu.

Laboratorium itu adalah untuk Surveilans Genom Virus SARS CoV-2 terutama varian baru sehingga memungkinkan Indonesia memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan, penanganan serta pelaporan yang cepat dan tepat.

“Saat ini, Laboratorium Fakultas Kedokteran UIN Jakarta telah berhasil menemukan 5 (lima) mutasi baru dari strain virus SARS Cov-2 yang dianggap paling berbahaya, terutama dari beberapa sample di wilayah Banten,” Dekan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Hari Hendarto, di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021.

Menurut dokter spesial penyakit dalam lulusan salah satu universitas Jepang ini, hasil Surveilans Genom SARS CoV-2 yang diperoleh, akan memungkinkan Indonesia melakukan prediksi, dan mengambil tindakan pencegahan, penanganan, serta pelaporan yang cepat dan tepat. Hal ini sangat diperlukan dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19, sebagaimana yang pernah terjadi mutasi virus secara masif di Inggris.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Suyitno, menyatakan, terpilihnya Fakultas Kedokteran UIN Jakarta sebagai Surveilans Genom Virus SARS CoV-2 menunjukkan kualitas riset dan laborartorium UIN Jakarta ini sama bahkan bisa jadi lebih baik dibanding laboratorium Fakultas Kedokteran lainnya di tanah air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini