Ini Pesan Jokowi di HUT PDIP dari Ekonomi Hingga Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 PDIP dijadikan momentum oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersyukur di masa pandemi covid-19.

“Walau pandemi belum berlalu tapi kita bersyukur bahwa termasuk negara yang mampu mengelola tantangan ini, penanganan kesehatan yang bisa dikendalikan dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan pertumbuhan ekonomi yang sudah naik kembali sejak kuartal 3 lalu meski dalam kondisi minus,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu 10 Januari 2021.

Menurut Presiden Jokowi, ada 215 negara di seluruh dunia mengalami masalah yang sama dan tercatat sekitar 90 juta orang telah terpapar COVID-19 serta 1,9 juta meninggal karena pandemi.

“Indonesia juga mengalami hal yang sama dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk mengurangi dampak serta krisis ini,” katanya.

Presiden Jokowi meminta agar masyarakat terus menjaga keseimbangan antara mencegah pandemi sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Sebentar lagi vaksinasi akan kita mulai kita ingin vaksinasi dimulai secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau ‘Emergency Use Authorization’ sesuai kaidah-kaidah akademis dan standar WHO yang mewajibkan itu,” katanya.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Perayaan HUT tersebut dilakukan secara tatap muka maupun virtual.

Sedangkan para kader hadir di beberapa lokasi seperti di DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok untuk mengikuti gerakan penghijauan dan membersihkan sungai yang dipusatkan di Sungai Ciliwung terkait dengan tema HUT Ke-48 PDIP “Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini