Meski Tak Wajib, Lee Hsien Long Minta Warga Singapura Divaksin

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Singapore, Lee Hsien Loong menerima suntikan pertama vaksin virus corona pada Jumat (8/1). Ia pun menyerukan rakyatnya untuk mengikuti langkah serupa, demi mengendalikan laju infeksi virus yang mematikan ini.

Berbeda dengan program vaksinasi massal lainnya, seperti di Amerika Serikat dan Inggris, Singapura memberikan suntikan vaksin karena telah memberantas sebagian besar penyakit dan hanya melaporkan beberapa kasus lokal dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah mengatakan studi menunjukkan hampir 60% penduduk bersedia divaksinasi. Tetapi rencana tersebut menimbulkan keraguan di antara beberapa warganya karena rendahnya risiko infeksi di negara pulau itu dan kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping dari vaksin.

“Vaksin akan membuat kami lebih aman, dan itu akan membuatmu dan orang yang kamu cintai juga lebih aman. Jadi tolong lakukan vaksin saat kamu bisa,” kata Perdana Menteri Lee Hsien Long, setelah menerima suntikan di rumah sakit setempat, melansir Reuters, Jumat 8 Januari 2021.

Singapura hanya menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech tetapi mengatakan telah mengamankan dosis yang cukup untuk 5,7 juta populasinya termasuk dari pembuat vaksin lain seperti Moderna dan Sinovac.

Negara yang hanya memiliki luas wilayah 728 km² melakukan vaksinasi awal terhadap pekerja garis depan, akhir Desember. Tetapi Lee mengatakan vaksinasi yang lebih luas untuk staf perawatan kesehatan akan dimulai pada Jumat (9/1).

Sementara orang tua akan mendapatkan vaksin pada Februari. Dan vaksin virus corona akan tersedia untuk semua penduduk Singapura paling lambat akhir tahun 2021.

“Kami mendapat vaksinasi lebih awal untuk menunjukkan kepada warga Singapura bahwa kami yakin vaksin tersebut aman dan efektif,” kata Lee dalam postingan Facebook, menambahkan ia dan pejabat kesehatan tertinggi negara itu, Kenneth Mak, baik-baik saja.

Program vaksinasi di Singapura bersifat sukarela, tetapi pihak berwenang mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan bagi orang-orang yang telah divaksinasi terhadap penyakit yang telah menewaskan sekitar 1,9 juta orang di seluruh dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini