Pro Kemerdekaan Katalunya, Guardiola Tak Dimasukkan ke Grup WhatsApp Alumni Spanyol 1992

Baca Juga

MATA INDONESIA, BARCELONA – Mantan pemain timnas Spanyol yang tampil di Olimpiade 1992 memiliki grup WhatsApp. Pep Guardiola tak masuk dalam grup tersebut karena pro kemerdekaan Katalunya.

Guardiola selalu vokal dalam mendukung upaya Katalunya memisahkan diri dari Spanyol. Tapi, bukan berarti dia membeci Spanyol. Dia sering bicara soal pengalaman berkesan selama kariernya memperkuat timnas Spanyol.

Dalam sebuah dokumenter bertajuk ‘Play it again Pep’, Guardiola mengakui adanya konflik terkait pandangan politik dengan mantan rekan setimnya di Olimpiade 1992, salah satunya mantan kiper Valencia, Santiago Canizares.

Dari program tersebut-lah Guardiola mengetahui bahwa mantan rekan-rekannya di Olimpiade 1992 membuat grup WhatsApp tanpa ada Guardiola di dalamnya.

“Di (Olimpiade) Barcelona 1992, kami adalah sekumpulan pemain luar biasa dan saya mereka membuat grup WhatsApp tanpa ada saya di dalamnya. Maaf Canizares, Anda belum mengundang saya, bukan saya yang tak ingin masuk ke grup itu. Saya sudah tahu sekarang,” ujar Guardiola, dikutip dari Daily Mail, Kamis 7 Januari 2021.

Ternyata, Canizares tak mengundang Guardiola masuk ke dalam grup WhatsApp tersebut karena perbedaan pandangan politik. Guardiola mendukung Katalunya merdeka.

“Saya merasa kesal ketika dia bicara hal-hal buruk soal Spanyol. Saya tak tahu kapan otaknya dia bermutasi. Saya ingat di 1992, Guardiola bicara pada kami soal politik moderat. Kami masih bicara bercanda. Dia senang masuk timnas Spaanyol. Bahkan kami menangis bersama ketik Spanyol kalah,” ungkap Canizares.

“Itulah pengalaman saya dengan dia. Politik dibicarakan dengan rasa senang, tidak ada hubungannya dengan sejarah saat ini, terlepas Guardiola terlibat atau tidak. Kini semuanya memuakkan, kami tak lagi saling menghormati. Saya tak berhubungan lagi dengan dia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN Tidak Berdampak Signifikan terhadap Inflasi

Jakarta – Pemerintah Indonesia memastikan bahwa kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen, yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini