Kapal Migran Asal Afrika Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia, 20 Orang Tewas

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Sedikitnya 20 migran asal Afrika tewas ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Tunisia, Kamis (24/12). Para migran mencoba menyebrangi Laut Mediterania menuju pulau Lampedusa di Italia.

Penjaga pantai berhasil menyelamatkan lima orang dan mencari sekitar 20 orang lainnya yang masih belum ditemukan. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat keamanan Tunisia.

Garis pantai di dekat kota pelabuhan Tunisia Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah. Mereka hijrah, meninggalkan kampung halaman yang hanya menyisakan luka.

Dan Eropa, dengan segala pesona serta daya tariknya, menjadi tujuan para migran asal Afrika dan Timur Tengah. Para migran bermimpi mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang indah. Sayang, semua impian tenggelam di lepas pantai Tunisia.

“Kapal itu tenggelam sekitar enam mil dari pantai Sfax. Dua puluh mayat ditemukan, lima lainnya berhasil diselamatkan. Semuanya berasal dari sub-Sahara Afrika,” kata seorang pejabat keamanan, Ali Ayari, melansir English al Arabiya.

Sebelumnya, Angkatan Laut Tunisia berhasil mencegat 93 migran gelap asal Afrika setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami masalah di Laut Mediterania. Para migran gelap ini berupaya mencapai Negeri Pizza.

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa kapal yang membawa 93 migran dari berbagai negara di Afrika itu, termasuk tiga warga Tunisia, mengalami kerusakan di 42 kilometer timur laut kota pesisir Sfax pada Senin (14/12).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini