Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.

Kendati begitu, kasus kekerasan ini seperti gunung es. Diketahui masih banyak kasus KDRT yang terjadi namun tak dilaporkan secara utuh.

Data ini diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo saat peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak pada Selasa 17 Desember 2024. Berbagai langkah terus dilakukan untuk menekan angka kekerasan tersebut.

Menurut Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kulon Progo, sejumlah program telah digulirkan, seperti pengembangan kalurahan ramah perempuan dan anak, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga yang fokus pada isu ini.

“Edukasi menjadi prioritas kami agar masyarakat lebih sadar tentang pentingnya kesetaraan gender. Dengan begitu, kasus-kasus kekerasan dapat diminimalkan dan ditangani dengan lebih baik,” ujar Kepala Dinsos-P3A Kulon Progo, Bowo Pristiyanto, Selasa.

Bowo juga memaparkan bahwa pada tahun 2023, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kulon Progo mencapai 62 kejadian, sementara kasus KDRT tercatat sebanyak 25 laporan. Menurutnya, data ini hanya mencerminkan sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya terjadi, seperti fenomena gunung es.

“Masih banyak kasus yang tidak terlaporkan. Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk lebih berani melaporkan setiap kejadian kekerasan agar dapat segera ditangani,” tambahnya.

Saat ini, setiap kapanewon di Kulon Progo telah memiliki satuan tugas khusus untuk menangani laporan kekerasan secara cepat dan tepat.

Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, menegaskan bahwa penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak memerlukan kolaborasi multisektor.

“Ini adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Siwi menyampaikan bahwa penguatan lembaga perlindungan perempuan dan anak di Kulon Progo terus dilakukan.

“Kami juga didukung oleh berbagai lembaga non-pemerintah yang berkomitmen untuk memperkuat layanan perlindungan di wilayah ini,” kata dia.

Dengan upaya yang terus diperkuat, diharapkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kulonprogo dapat semakin berkurang di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini