Menanti Hadirnya Wonder Women di Box Office Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dwilogi Wonder Women 2017 gagal mendapatkan keuntungan di Box Office, mereka hanya meraih keuntungan 38,5 juta dolar AS pada 39 negara tempat film itu diputar beberapa minggu lalu.

Sekitar pendapatan itu berasal dari Cina, saat Wonder Women 1984 menghasilkan 18,8 juta dolar AS di akhir pekan pembukaannya. Jumlah itu kurang dari setengah jumlah yang dibuat pendahulunya di Cina ketika dibuka tiga tahun lalu.

Kegagalan ini mungkin disebabkan oleh pandemi virus corona, yang telah menutup bioskop di banyak tempat. Di Inggris misalnya, mereka hanya membuka sekitar seperempat bioskop yang dapat menayangkan film tersebut. Film ini juga tidak dibuka di Amerika Serikat karena Warner Bros berencana untuk merilisnya pada 25 Desember.

Warner Bros akan membuat film ini tersedia di Premium Video on Demand (PVOD) di Inggris dan Irlandia mulai 13 Januari. Perusahaan tersebut mengatakan akan melakukannya sebagai usaha melayani minat penggemar yang sangat besar.

Wonder Woman 1984 yang disutradarai oleh Jenkins, melihat Gal Gadot mengulangi perannya sebagai pahlawan super DC Comics yang tangguh. Chris Pine dan Kristen Wiig juga tampil di film tersebut, yang saat ini mendapat rating “segar” 85 persen di situs Rotten Tomatoes.

Wonder Woman 1984 adalah judul pertama yang mencapai bioskop sejak Tenet, judul lainnya dibuka pada Agustus. Film ini telah menghasilkan 362 juta dolar AS hingga saat ini. Namun, tidak cukup untuk menutupi modal yang dikeluarkan pada proses pembuatan film ini.

Perkiraan anggaran Tenet adalah sekitar 200 juta dolar AS, tetapi studio akan menghasilkan setidaknya jumlah itu untuk iklan. Film fiksi ilmiah Christopher Nolan memulai debutnya di VOD dan lainnya awal bulan ini.

Reporter : Afif Ardiansyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini