MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Rusia mulai mendistribusikan suntikan vaksin virus corona, Sputnik V melalui 70 klinik. Ini menandakan vaksinasi massal pertama di Rusia terhadap virus corona.
Satuan tugas virus corona mengatakan vaksin buatan Rusia pertama-tama akan diberikan untuk para dokter dan tenaga medis, guru, serta pekerja sosial. Mereka menilai, profesi ini rentan atau memiliki risiko tertinggi tertular virus corona.
“Anda bekerja di lembaga pendidikan dan memiliki prioritas utama untuk vaksin COVID-19 secara gratis,” demikian bunyi pesan teks yang diterima seorang guru di kota Moskow, melansir Reuters.
Moskow menjadi pusat dari pandemi virus corona di Rusia dengan catatan 7,993 kasus baru dalam semalam, naik dari 6,868 sehari sebelumnya.
“Selama lima jam pertama, 5 ribu orang mendaftar untuk vaksinasi –guru, dokter, pekerja sosial. Mereka yang saat ini mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka paling banyak,” tulis Walikota Sergei Sobyanin di situs pribadinya.
Para penerima vaksin virus corona dibatasi hingga usia 60 tahun. Orang yang tidak dalam kondisi fit, wanita hamil, dan mereka yang menderita penyakit pernapasan selama dua pekan dilarang vaksinasi.
Rusia telah mengembangkan dua vaksin virus corona, yakni Sputnik V yang didukung oleh Dana Investasi Langsung Rusia dan satu lagi yang dikembangkan oleh Institute Vektor Siberia, yang masih dalam proses uji coba kedua. Untuk vaksin Sputnik V diberikan dalam dua suntikan, dengan dosis kedua yang diberikan setelah 21 hari suntikan pertama.
Demi menghambat laju virus corona Rusia juga menerapkan berbagai kebijakan, termasuk menutup tempat umum seperti taman dan kafe –kecuali untuk pesanan antar. Aparat kepolisian bahkan dikerahkan untuk melakukan patroli.
Hingga saat ini, terjadi 2,431,731 kasus infeksi virus corona di Rusia, dan menjadi yang tertinggi keempat di dunia.