MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Direktur Umum Organisasi Internasional urusan Migrasi (IOM), Antonio Vitorino mengatakan bahwa para pencari suaka di Uni Eropa harus memiliki akses dan hak yang sama untuk mendapatkan vaksin virus corona.
“Ini demi keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga di negara-negara yang menerima mereka (para pencari suaka),” kata Direktur Umum Organisasi Internasional urusan Migrasi, Antonio Vitorino, melansir Daily Mail, Jumat, 20 November 2020.
Antonio Vitorino merupakan salah satu dari beberapa pembicara terkenal yang dipanggil untuk konferensi virtual yang diselenggarakan oleh Parlemen Eropa dan Jerman tentang migrasi dan suaka di Eropa.
Dalam sepekan terakhir, dua perusahaan obat dunia yang turut mengembangkan vaksin virus corona mengumumkan vaksin yang dikembangkannya memiliki efektivitas di atas 90%. Pfizer menyatakan vaksin yang dikembangkan bersama perusahaan farmasi Jerman, BioNTech memiliki efektivitas di atas 90%.
Menyusul Pfizer, Rusia juga turut mengumumkan vaksin Sputnik V yang dikembangkannya memiliki efektivitas 92%, berdasarkan hasil uji coba sementara. Kemudian ada perusahaan farmasi Paman Sam, Moderna yang menyampaikan vaksin yang dikembangkannya memiliki efektivitas 94,5%, berdasarkan hasil analisis Fase 3.
Kabar ini jelas disambut suka cita, diharapkan dapat menjadi jalan mengakhiri pandemi virus corona yang melanda dunia hampir setahun. Vitorino pun berharap vaksin akan diberikan kepada para migran yang berada di Eropa.
“Tidak ada yang aman sampai semua orang aman. Ketika memiliki kabar mengenai vaksin, tantangan yang dihadapi negara-negara anggota Uni Eropa adalah menjamin akses vaksin untuk semua orang yang berada di wilayah Anda, tidak hanya warga negara Anda, melainkan juga semua pengungsi, orang terlantar, dan migran yang ada di Eropa,” tuntasnya.