MINEWS.ID, JERUSALEM – Jum’at 10 Mei 2019 kemarin menjadi hari yang tidak bisa dilupakan warga Palestina karena dikabarkan sekitar 200 ribu orang berhasil menunaikan Shalat Jum’at pertama pada Ramadhan 1440 Hijriyah di Masjid Al-Al-Aqsha.
Bagi warga Muslim, Al-Aqsha memiliki sejarah yang sangat erat dengan ibadah Ramadhan yaitu peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW untuk bertemu Allah SWT.
Namun sejak 1967, masjid yang berada di Jerusalem Timur itu diduduki militer Israel. Padahal sebelumnya masyarakat internasional mengakui itu sebagai wilayah Palestina.
Maka warga Palestina harus melalui pemeriksaan militer Israel di Qalandia hanya sekadar untuk Salat Jum’at di masjid itu, kemarin.
Namun antusiasme warga sangat besar, bahkan mereka rela berjalan kaki sejak pagi hari agar memiliki waktu yang cukup untuk melalui pos-pos pemeriksaan militer Israel.

Koresponden WAFA (kantor berita Palestina) yang dikutip Minggu 12 Mei 2019 mengatakan militer dan polisi Israel di pos Qalandia hanya mengizinkan lelaki berusia di atas 40 tahun dan anak-anak berusia di bawah 13 tahun yang boleh shalat di masjid tersebut.

Sementara perempuan tidak dibatasi usianya untuk shalat di sana. Maka terlihat banyak perempuan yang mengikuti salat Jum’at di masjid itu.

Namun, banyak foto yang menggambarkan lelaki muda melompati tembok setinggi lima meteran menggunakan tangga untuk bisa salat di masjid tersebut.
Meski begitu tidak dikabarkan adanya korban jiwa dari prosesi salat Jum’at pertama Ramadhan 1440 H bagi warga Palestina di Masjid Al-Aqsha.