AS dan Iran di Ambang Perang

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Situasi antara AS dan Iran kian memanas. Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengaku ia akan tegas jika opsi konfrontasi militer terpaksa diambil dalam waktu dekat.

Militer AS bahkan telah mengerahkan pesawat pengebom B-52 yang telah tiba di pangkalan militer AS di Qatar. Pesawat ini sengaja didatangkan untuk mengancam Iran.

Trump juga telah memerintahkan kapal induk USS Abraham Lincoln bergerak ke kawasan Timur Tengah. Namun, saat ditanyai alasannya, Trump tidak menjawab secara jelas.

Mengenai hubungan panas antara AS dan Iran soal program nuklir, Trump berkata seharusnya Teheran berbicara kepadanya secara baik-baik untuk mencari kesepakatan yang adil.

“Kita tidak ingin mereka memiliki senjata nuklir,” ujar Trump dalam sebuah wawancara di Gedung Putih, baru-baru ini.

Namun, kini Trump juga mau cepat-cepat mengambil keputusan perang. Ia masih membuka pintu runding baik dalam pertemuan langsung maupun percakapan via telepon.

Di lain pihak, Deputi Kepala Garda Nasional Revolusi Iran Yadollah Javani menanggapi keras tawaran berunding yang disodorkan Trump. Ia memastikan Iran tak akan pernah berunding dengan Negeri Paman Sam.

“Amerika tak akan berani mengambil tindakan militer kepada kami,” ujar Javani, Jumat 10 Mei 2019.

Sementara, Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi mengatakan bahwa Iran sudah pernah berunding dengan enam kekuatan dunia, termasuk AS.

Namun, di tengah perundingan tiba-tiba Trump meninggalkan mejanya. Iran tak mendapat jaminan bahwa Presiden AS tersebut tak akan abai lagi.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini