Rupiah Diprediksi Menguat Imbas Kemunculan Vaksin Pfizer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan menguat pada Rabu, 11 November 2020. Kemarin rupiah ditutup menguat 0,05 persen di posisi Rp 14.058 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda ditopang oleh kehadiran vaksin corona atau covid-19 dari AS yang bernama Pfizer.

“Berita bahwa vaksin covid-19 dapat tersedia dalam waktu dekat meningkatkan optimisme atas pemulihan ekonomi global,” ujarnya, Selasa sore.

Sebelumnya vaksin Pfizer yang diproduksi oleh BioNTech, perusahaan farmasi asal Jerman diklaim memiliki tingkat efektivitas mencapai 90 persen untuk melawan virus corona. Klaim itu muncul dari data uji klinis terhadap 94 orang yang terinfeksi virus.

Bahkan, sentimen vaksin Pfizer menutup sentimen hasil Pilpres AS yang menempatkan Joe Biden unggul dari Donald Trump. Namun, Trump belum mau menerima kemenangan Biden.

Sementara di dalam negeri, rupiah terkerek dari munculnya keyakinan pasar pada pemulihan ekonomi Indonesia meski baru resmi dihantam resesi pada kuartal III 2020. Hal ini tercermin dari meningkatkan indeks keyakinan konsumen di Bank Indonesia (BI). Tercatat keyakinan konsumen mencapai 69,36 persen pada Oktober 2020. Nilainya naik dari sebelumnya 68,8 persen.

Lebih menggembirakan lagi, pasca PSBB dilonggarkan kelas menengah mulai keluar dan berbelanja. Alokasi untuk konsumsi di kelompok masyarakat dari pengeluaran Rp 2,1 juta hingga Rp 3 juta naik menjadi Rp 3,1 juta hingga 4 juta per bulan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini