MATA INDONESIA, JAKARTA – Mi instan merupakan makanan yang banyak di gemari dan di sukai oleh masyarakat. Sebab, harganya sangat terjangkau dan proses penyajiannya yang tidak memakan waktu lama. Karena itulah popularitas mi instan semakin meningkat.
Di Indonesia, mi instan bisa dikatakan makanan untuk segala kalangan. Produk mi instan juga sangat mudah di temukan di manapun.
Kehadiran Mi instan ini ada pada saat perang dunia ke II berakhir. Menurut laman resmi World Instant Noodles Association, mi instan muncul di Jepang pada tahun 1958.
Lebih kurang 10 tahun setelah Jepang kalah di Perang Dunia II. Lalu bagaimanakah sejarah mi instan hingga bisa sepopuler sekarang?
Mengutip dari BBC, sebelum adanya mi instan, Jepang mempunyai mi ramen tradisional yang terbuat dari gandum. Biasanya, hidangan ini di campur dengan kuah kaldu dan irisan daging atau tahu diatasnya.
Mi ramen tradisional ini biasanya dikonsumsi oleh para buruh di jepang. Pada saat perang dunia II berakhir, para penduduk jepang yang selamat dari perang menjadi kelaparan dan akhirnya mengubah segalanya.
Seorang penguasaha Taiwan bernama Momofuku Ando dengan nama asli Wu Pai Fu, sukses merintis bisnis nya di beberapa industri yang berbeda-beda. Namun, bisnis yang sedang di bangun oleh ando hancur seketika saat masa perang.
Pada saat itu, Ando juga kerap keluar masuk penjara karena di tuduh menipu dan menggelapkan uang. Namun, Ando tidak gampang menyerah.
Ia mencoba berbagai bidang usaha yang bisa dilakukan. Kesabaran dan kegigihan Ando selama ini membangun kembali reputasi dan kekayaannya yang membuat dirinya diajak kerja sama oleh Kementerian Pertanian Jepang sepuluh tahun setelah perang dunia II berakhir.
Mereka memberitahu Ando bahwa ingin mendorong warga Jepang untuk mengonsumsi lebih banyak tepung gandum Amerika Serikat. Tepung gandum saat itu menjadi komponen utama dalam bantuan AS pada saat itu.
Saat itu, Ando teringat akan sesuatu. Ketika perang berakhir, dia pernah melihat antrean panjang pekerja yang terlihat lelah.
Mereka dengan sabar menunggu untuk diberikan semangkuk sup ramen hangat. Ando berpikir bahwa apa yang dibutuhkan adalah versi cepat saji dan modern dari comfort food para pekerja itu.
Pada saat berumur 48 tahun Ando mengubah dirinya menjadi seorang penemu makanan. Selama setahun, Ando selalu pergi ke gudang kayu di kebun belakang rumahnya untuk menciptakan sebuah produk yang dibuat menggunakan banyak tepung gandum Amerika. Produk tersebut terlihat hampir mirip dengan mi instan yang kini banyak di konsumsi oleh orang di seluruh dunia.
Setelah menemukan mi tersebut, jadilah mi instan pertama di dunia bernama “Chiken Ramen”. Mi tersebut merupakan Mi Instan pertama yang di ciptakan oleh Ando. Dirinya membuat Mi instan tersebut dengan cara mengdehidrasi mi yang telah dikukus dan di bumbui dalam minyak panas.
Setelah itu, Andi menemukan mi versi industri dari pengukusan, bumbu, hingga dehidrasi mi dalam minyak panas. Produk buatan ando di sebut sebagai “ramen ajaib” karena hanya butuh dua menit untuk membuat ramen siap saji dan produk mi instannya pun jadi populer. Setelah populer, permintaan masyarakat untuk mi tersebut makin meningkat.
Cikal bakal Japan Convenience Foods Industry Association didirikan pada tahun 1964 saat pendatang baru (pesaing Ando) dalam industri mi instan meningkat pesat. Kompetisi di antara mereka juga menjadi sengit dalam pasar mi instan yang baru tumbuh.
Walaupun mi instan sangat populer semenjak di ciptakan oleh Ando, namun penjulannya pernah menurun pada tahun 1970-1980an. Lalu, munculan merek Cup Noodles yang pada tahun 1971, peluncuran tersebut sangat membantu penjualan mi instan yang sedang menurun.
Cup Noodles ini merupakan inovasi baru dalam pasar mi instan. Cup Noodles di tempatkan dalam mangkuk gabus (styrofoam) bersama dengan bumbu kering beku seperti udang, telur, daging dan sayuran.
Produk Cup Noodles diluncurkan sebagai mi instan yang bener-benar mempunyai inovasi baru. Wadah inovatif tersebut mengkombinasi tiga fungsi berbeda, yaitu bisa di jadikan mangkuk saat makan mie, tempat masak mi saat air mendidih dimasukkan dan mudah di letakan di rak toko.
Cepatnya pertumbuhan mi instan disebabkan oleh lima prinsip yang Ando tetapkan dalam mengembangkan makanan. Yaitu harga yang terjangkau, kenyamanan, keamanan dan kebersihan, lama penyimpanan, dan kelezatan.
Untuk meningkatkan kesadaran kesehatan, banyak produsen mi instan yang juga meluncurkan mi dengan berbagai resep sehat. Kini ada mi instan dengan serat pangan dan kolagen, mi rendah kalori, dan mi rendah sodium yang mudah ditemui di pasaran.
Reporter: Anggitasari Prasetyani