Pemerintah Thailand Umumkan Status Darurat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Thailand mengumumkan status darurat. Keputusan ini dikeluarkan guna membendung gelombang protes massa pro demokrasi yang saat ini tengah terjadi di dalam negeri.

Bukan hanya itu, Pemerintah Thailand juga tidak memberikan izin warganya yang ingin mengadakan pertemuan lebih dari empat orang. Dalam sebuah siaran televisi, tindakan tersebut dilakukan demi menjaga perdamaian dan ketertiban dalam negeri.

Dilaporkan, sejumlah massa melakukan demo guna menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha turun dari kursi jabatannya. Bukan hanya itu para pendemo juga meminta reformasi pada kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

Pada Rabu, 14 Oktober 2020, para pendemo berkumpul di luar kantor Perdana Menteri Thailand. Massa bahkan bentrok dengan kelompok loyalis kerajaan. Kabar terbaru mengatakan bahwa polisi menangkap sejumlah aktivis, dan tiga di antaranya merupakan pemimpin kunci protes.

“Keadaan darurat memungkinkan penyitaan peralatan komunikasi elektronik, data, dan senjata yang diicurigai menyebabkan situasi darurat,” ucap juru bicara pemerintah, Anucha Burapachaisti, melansir AFP, Kamis, 15 Oktober 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini