Mahfud: Pemerintah Proses Hukum Perusuh dan Aktor Kerusuhan Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan pemerintah akan bersikap tegas dan memproses hukum para perusuh hingga aktor membuat kerusuhan saat unjuk rasa  Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker).

“Sekali lagi, pemerintah akan bersikap tegas dan memroses hukum pelaku dan aktor yang menunggangi unjuk rasa Omnibus Law Ciptaker dengan aksi anarkis dan tindak kriminal,” ujar Mahfud MD saat membacakan sikap pemerintah yang didampingi Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan, Kamis 8 Oktober 2020 malam.

Mahfud mengulang pernyataan itu agar menjadi perhatian bagi masyarakat dan siapa saja yang melakukan kerusuhan, Kamis ini, agar bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkannya.

Menurutnya, sikap keras pemerintah itu harus diambil untuk mencipatakan ketertiban, keamanan, serta menghilangkan ketakutan masyarakat.

Dia menegaskan Ketidakpuasan terhadap UU Ciptaker bisa dilakukan dengan menggunakan perpres hingga perkada. Bahkan tidak tertutup kemungkinan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi.

Mahfud menegaskan pembahasan Omnibus Law itu bukan baru kemarin sore tetapi sudah dilakukan sejak lama dan mendengarkan banyak elemen.

Selain tiga pejabat di bidang Polhukam, pernyataan pemerintah itu juga ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini