WHO Sebut Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir Tahun Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar baik datang dari dunia medis terkait virus corona. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkap kemungkinan vaksin Covid-19 sudah siap pada akhir tahun. Namun dia tidak merinci detail vaksin produksi siapa yang tersedia.

“Kami butuh vaksin dan ada harapan akhir tahun ini sudah bisa ada vaksin. Ada harapan,” kata Tedros dalam sambutan penutup pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO yang membahas tanggapan global terhadap pandemi. Demikian seperti dilansir laman Reuters, Selasa 6 Oktober 2020.

Regulator kesehatan Uni Eropa telah meluncurkan tinjauan real-time dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh pembuat obat Amerika Serikat, Pfizer PFE.N dan produsen Jerman BioNTech, menyusul pengumuman serupa untuk produsen vaksin AZN.L dari AstraZeneca minggu lalu.

Pengumuman oleh European Medicines Agency (EMA) dapat mempercepat proses persetujuan vaksin yang berhasil di blok tersebut.

Sembilan vaksin eksperimental sedang disiapkan untuk fasilitas vaksin global COVAX yang dipimpin WHO yang bertujuan untuk mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021.

Sejauh ini, 168 negara telah bergabung dengan fasilitas COVAX, tetapi baik Cina, Amerika Serikat, maupun Rusia tidak termasuk di antara mereka. Pemerintahan Trump mengatakan bahwa mereka mengandalkan kesepakatan bilateral untuk mengamankan pasokan dari pembuat vaksin.

“Khusus untuk vaksin dan produk lain yang sedang dalam proses pipeline, yang terpenting adalah komitmen politik dari pimpinan kita terutama dalam pemerataan distribusi vaksin,” kata Tedros.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini