MATA INDONESIA, JAKARTA-Permasalahan doping menjadi sorotan serius Menpora RI Zainudin Amali. Untuk itu, dirinya berencana membangun laboratorium anti doping tahun 2021.
Dirinya menyampaikan bahwa rencana keuangan dukungan terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia LADI meningkat sekitar 500 persen pada tahun 2021 dan rencannya digunakan untuk peningkatan jumlah test doping dan pembangunan laboratorium anti doping di Indonesia.
Pertimbangan utama pemerintah membangun laboratoium anti doping di Indonesia, karena selama ini untuk tes doping harus mengirim sample tes ke Luar Negeri dan itu biayanya mahal sehingga berpengaruh terhadap sedikitnya jumlah sample tes doping di Indonesia.
“Kedepan dengan adanya laboratorium anti doping di Indonesia saya berharap jumlah tes doping akan meningkat signifikan,” katanya.
Menpora juga menyampaikan bahwa Pemerintah sangat mendukung pelaksanaan program anti doping di Indonesia.
“Kami sangat mendukung program anti doping di Indonesia dan tidak mentolerir kasus doping sekecil apapun, jika ditemukan indikasi maka kami berkomitmen untuk memberikan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terlibat,” katanya.
Komitmen peningkatan jumlah tes doping dan rencana pembangunan laboratorium doping merupakan bagian dari keseriusan pemerintah Indonesia dalam upaya bidding tuan rumah Olimpiade 2032.
Sementara Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih yang ikut dalam meeting menyambut baik dengan apa yang disampaikan oleh Menpora RI Zainudin Amali untuk membangun laboratorium anti doping di Indonesia.
Sebab menurutnya, untuk saat ini jumlah laboratorium anti doping masih sangat terbatas khususnya untuk wilayah Asia.
“Diseluruh dunia hanya sekitar 30, di Asia Tenggara hanya 2 di Penang Malaysia dan di Bangkok Thailand, jadi kalau kita kirim sampel harus ke India, Qatar, atau Bangkok Thailand,” katanya.