Viral! Video Bocah Mengaji dengan Posisi Kepala Ditutup Ember

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kemampuan seseorang untuk menghafal berbeda-beda. Ada orang yang hanya bisa menghafal jika dilakukan di tempat sepi atau dengan cara membaca keras-keras.

Namun, baru-baru ini ada seorang anak yang melakukan hafalan Al Quran dengan cara yang unik. Videonya diunggah oleh akun Facebook Abu Aufa Adam Zaini pada 29 September 2020 lalu.

Seorang bocah yang ada dalam video menggunakan ember atau tempat air saat mengahafal Al Quran. Bocah yang tak diketahui identitasnya itu diduga sedang berada di dalam musala.

“Suasana tenang dalam menghafal memang sangat dibutuhkan, namun harus terus latihan agar bisa menghafal walaupun disekelilingnya keramaian,” tulis akun tersebut dikutip, Selasa 6 Oktober 2020.

“Anak ini mungkin ingin menghasilkan suara yg lebih indah ketika melantunkan alqur-an dengan menempatkan kepala didalam ember,” lanjutnya.

Gak heran sih, karena memang suasana di sekitar bocah tersebut cukup berisik. Kemungkinan si bocah akan sulit belajar Al Quran.

Si bocah itu pun berinisiatif menutup kepalanya ke dalam ember. Bisa jadi hal ini akan membuat si bocah menjadi lebih fokus.

Di akhir video, bocah itu pun berhenti dan mengintip dari balik ember. Ia kemudian menjadi ditertawakan oleh teman-temanya.

Lihat videonya di bawah ini!

Suasana tenang dalam menghafal memang sangat dibutuhkan, namun harus terus latihan agar bisa menghafal walaupun disekelilingnya keramaian.Anak ini mungkin ingin menghasilkan suara yg lebih indah ketika melantunkan alqur-an dengan menempatkan kepala didalam ember.—————☆—————

Posted by Abu Aufa Adam Zaini on Monday, 28 September 2020

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini