Ngopi di Coffe Shop, Ngumpul atau Santai?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini di era pandemik, banyak orang merindukan nongkrong di kedai kopi. Meski ada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tetap saja nongkrong di kedai kopi ini masih dicari orang. Nongkrong di kedai kopi sambil berkumpul dengan teman-teman seolah-olah menjadi hal yang wajib dilakukan.

Tempat nongkrong yang dipilih untuk berkumpul bersama teman-teman biasanya juga bukan tempat yang sembarangan. Tempat yang dipilih biasanya adalah tempat yang populer, menarik, punya desain yang unik. Karena nongkrong di kedai kopi atau kafe dapat membangun citra diri dan menaikan status sosial. Dengan membangun relasi-relasi dengan orang lain atau suatu komunitas tertentu.

Ditemui di Good Ride Bike Cafe, Arifin pemilik kedai kopi tersebut mengatakan bahwa banyak komunitas-komunitas sepeda yang sering nongkrong di Good Ride Bike Cafe. Cafe yang sekaligus bengkel sepeda itu resmi dibuka pada 11 Juni 2019 lalu berlokasi di Ruko Athalia Boulevard Blok GB/AP-50 Jl Graha Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dengan konsep yang sporty, kedai kopi ini sering dipakai untuk workshop atau berkumpul nya para komunitas sepeda di Bintaro.

Di Good Ride Bike Cafe ini selain kedai kopi juga menjadi tempat jual sepeda dan bengkel sepeda. ”Kalau kafe yang lain kan biasanya hanya kafe saja, kami justru memiliki bike shop dan tempat servis sepeda, jadi jika ada pengunjung yang sedang servis sepeda bisa menunggu sambil ngopi,” ujar Arifin kepada Mata Indonesia, 9 Agustus 2020.

Kafe dan kedai kopi pun harus punya daya tarik tersendiri agar bisa menarik para pelanggan baru yang akan datang. Mereka harus menyesuaikan desain atau dekorasi sesuai dengan target market masing-masing, apakah itu akan ditujukan untuk menjangkau anak muda, remaja, atau yang lainnya. Ping & Read Coffee yang berlokasi di Jl. Bukit Indah No. 6, Ciumbuleuit, Bandung memiliki konsep rumahan yang santai.

Ping & Read Coffee baru dibuka resmi pada tanggal 30 Agustus 2020 ini. Pemilik kedai kopi, Jordy mengambil konsep minimalis yang hangat karena kedai kopi ini berada di samping hunian Jordy. Ini yang membuat Ping & Read Coffee bersuasana hangat karena masih ada nuansa hunian rumah.

Kedai kopi biasanya hanya memiliki perbedaan dengan desain interior. Sebagai pemilik kedai kopi ini, Jordy sangat memikirkan inovasi baru yang dipercaya bisa menarik pelanggan. ”Kalau di Ping & Read Coffee ini, saya membedakan rasa kopi di flavour fruity yang dimana gak semua coffee shop lain sama seperti konsep ini. Dan kita fokus ingin mempunyai rasa baru dan unik,” ujar Jordy (10/10). Ping & Read Coffee mempunyai konsep santai. Untuk sekedar membaca atau meeting, Jordy merekomendasikan untuk nongkrong di kedai kopi miliknya.

Namun saat The New Normal saat ini, beberapa kafe akhirnya menerapkan cara baru agar tetap mendapat pemasukan dan pelanggan setia masih bisa mendapatkan menu kesukaan mereka di tempat tersebut yaitu pesan antar.

Beberapa kafe juga menerapkan jarak aman ketika menata ulang tempat duduk restoran nya. namun ketika PSBB diperketat, kebanyakan kafe hanya menerapkan pesan antar, mereka juga menetapkan jarak aman antar pembeli sampai menyediakan hand sanitizer, pakai masker, sampai mungkin saja cek suhu.

Reporter: Tiara Sopyani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini