MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat kesempatan untuk ngobrol bersama legenda tinju asal Amerika Serikat, Mike Tyson dalam sebuah acara Mola Living Live dengan tema Life Lessons from The Chamap, pada Jumat 2 Oktober 2020. Kesempatan tersebut ia manfaatkan untuk menanyakan seputar kehidupan sosok ‘badan besi’ itu terlebih setelah dirinya tak lagi jadi petinju.
Usai berhenti menjadi petinju, Tyson kini menjalani program diet untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuhnya. Dalam acara tersebut, Tyson mengaku tidak lagi mengonsumsi daging ayam atau sapi dan lebih menjadi vegan.
“Saya tidak lagi memakan daging ayam atau sapi, melainkan sayur dan buah,” ucap Tyson.
Saat menjelaskan program dietnya itu, Tyson pun sempat menanyakan apakah di Indonesia memiliki banyak jenis buah-buahan. Mendengar pertanyaan tersebut, Susi menjawabnya dengan mantap.
“Ya tentu saja. Di sini ada banyak buah segar seperti mangga, pisang, manggis, dan banyak buah tropis lainnya,” kata Susi menjawab pertanyaan Tyson.
Tak sampai di situ, Susi pun berkesempatan menjelaskan pada Tyson bahwa Indonesia juga memiliki keragaman makanan dan kekayaan laut.
“Indonesia juga memiliki banyak hewan laut (sea food),” ucap Susi.
Mendengar penjelasan Susi, Tyson pun terpukau dengan kekayaan alam di Indonesia termasuk dari segi kuliner serta keragaman biota lautnya.
“Wow, itu sangat luar biasa,” ujar Tyson terkesima.
Michael Gerard Tyson adalah petinju profesional dan mantan juara kelas berat. Ia lahir di New York, Amerika Serikat pada 30 Juni 1966.
Karier Tyson berawal dari tinju amatir, sebelum terjun ke tinju profesional pada tahun 1985. Namun, ia harus menghadapi sejumlah kenyataan pahit yakni terjerat kasus kriminal mulai dari narkoba, hingga tuduhan pemerkosaan yang menjebloskannya ke penjara pada tahun 1992 sampai 1995.
Usai keluar dari penjara, Tyson kembali melanjutkan beberapa pertandingan untuk meneruskan kariernya yang sempat terputus. Hingga pada tahun 2005 ia memutuskan pensiun dari dunia tinju setelah mengalami frustrasi karena kesulitan mengalahkan McBride, yang ia anggap sebagai lawan yang ringan.