Olahraga Pagi Bisa Turunkan Tekanan Darah, Kok Bisa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Berolahraga di pagi hari mungkin jadi sesuatu yang langka dilakukan terutama buat kamu yang super sibuk dan punya segudang aktivitas. Sebab, kamu berpikir olahraga pagi akan memakan waktu lama, sedangkan kamu sudah terburu-buru untuk berangkat kerja.

Olahraga sebenarnya bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Baik di rumah, saat sore ataupun malam hari. Tapi tahukah kamu kalau olahraga pagi memiliki banyak manfaat? Nah, salah satunya bisa menurunkan tekanan darah.

Dikutip dari Healthline, olahraga di pagi hari bisa menyeimbangkan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang membuat kamu tetap terjaga dan waspada.

Ketika berolahraga pagi, tubuh kamu akan memanfaatkan kadar kortisol yang tengah naik. Tapi, jika olahraga dilakukan pada sore atau malam hari, ritme kortisol alami yang sedang melandai bisa kembali naik dan terganggu.

Saat hormon kortisol seimbang, maka stres pada dirimu akan berkurang dan kamu bisa lebih relaks serta tidur lebih nyenyak. Tentu hal ini bakal berpengaruh pada mood kamu.

Jika suasana hati sudah senang dan bebas stres, maka tekanan darah akan stabil. Penelitian menemukan bahwa olahraga pagi menurunkan risiko naiknya tekanan darah penyebab hipertensi dan gula darah.

Masih dari Healthline, olahraga sebenarnya bisa dilakukan pada sore atau malam hari. Namun, sama halnya dengan makan, berolahraga mendekati waktu tidur meningkatkan detak jantung, suhu tubuh, dan kewaspadaan. Sehingga, tak kondusif untuk istirahat dan kualitas tidurmu jadi berkurang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini