Tidak Paham, Jadi Faktor Seseorang Takut Terkena Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, DEPOK – Sejak diberlakukannya new normal, banyak masyarakat abai dengan protokol kesehatan karena tidak merasa takut dengan risiko kesehatan. Kebanyakan dari mereka tidak tahu akan dampak buruk apabila terjangkit virus corona.

Salah seorang warga Depok Ariansyah Fajar (22) mengatakan mereka yang tak merasa takut, mungkin karena dari pihak keluarga mereka belum ada yang terkena Covid-19. Dan kebanyakan dari mereka beranggapan itu hanya terjadi pada orang lain, dan bukan dirinya.

Terlebih, mereka merasa optimistis bahwa dirinya tidak akan terkena virus corona karena tidak melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi Covid-19. Padahal, kalau masyarakat patuh pada protokol kesehatan maka itu juga dapat menolong orang lain supaya tidak tertular virus ini.

“Setau saya, virus corona itu yang bisa bikin infeksi pada saluran pernafasan. Saat virus itu masuk ke tubuh kita, tubuh kita ini akan merasa sakit dan lemas.  Supaya virus itu tidak menyebar ikutin protokol kesehatan dengan cara cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, memakai masker dan jaga jarak,” ujar warga lainnya Asep Sutisna (26).

Walau begitu, ketidaktahuan warga soal Corona tidak serta merta kesalahan masyarakatnya. Naiknya angka kasus Corona dan kurang patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan juga disebabkan karena sikap pemerintah kota Depok yang tidak tegas.

Reporter: Nour Aidel Pitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini