Kepala Bulog: Ekspor Beras Tahun Ini Harga Mati!

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Badan Urusan Logistik (Bulog) sedang membuktikan Indonesia surplus beras tahun ini, sehingga bisa diekspor ke luar negeri.

“Kita punya kedaulatan pangan. Soal pangan, kita tidak boleh impor, tapi ekspor. Itu harga mati,” ujar Kepala Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Sabtu 27 April 2019 malam.

Perum Bulog akan menyerap 1,8 juta ton gabah dan beras dari petani pada tahun ini sehingga kita tidak perlu impor.

Tahun 2018, Bulog diizinkan Kementerian Perdagangan mengimpor beras 2,25 juta ton dengan alasan stok cadangan besar Bulog hanya 900 ribu ton.

Rendahnya stok cadangan beras saat itu disebabkan karena panen yang sedikit dan mahalnya harga beli gabah.

Namun, Buwas – panggilan akrab budi – menegaskan akan berupaya sekuat tenaga mencukupi kebutuhan beras dalam negeri dari petani sendiri pada tahun ini.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini